Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Artikel Utama

Cerbung: Winter Lily (Bagian 1)

17 Juni 2023   21:41 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:26 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi akan ada pesta yang diadakan oleh Grand Duchess, sehingga banyak kukis dan makanan manis yang dibuat. 

Nath---begitulah panggilan gadis kecil yang begitu menyukai makanan manis itu dipanggil. Ini adalah hari keberuntungannya. Mengambil makanan apapun yang dia mau tanpa ada seorangpun yang peduli.

Jika dilain hari Nath harus mengendap-endap di malam hari, hanya untuk mengambil kepingan kukis manis. Kemudian akan menyimpannya di balik bantal, berharap tidak ada satupun orang yang tahu.

Pergerakan tangan mungil Nath dihentikan oleh seseorang. Tangannya yang cantik dan putih itu menggenggam jemari, si bocah kecil. "Hei kucing kecil!! Tidakkah kau sudah terlalu banyak makan makanan manis hari ini?" ucap orang itu. Senyumannya manis dan mengerikan.

"Ampun, Nyonya," ucap Nath tatkala melihat siapa yang berani menghentikannya. "Saya baru mencicipi yang ini remahannya saja. Sungguh," ucapnya berharap belas kasih. Dengan jurus andalannya yang memelas seperti anak anjing. Nath menatap Helena yang merupakan Nyonya di kastil itu.

"Nona! Anda tidak boleh memanggil Nyonya Grand Duchess seperti itu!" tegur Rosaline. Perempuan itu kemudian membungkuk. "Maafkan saya, Nyonya. Saya akan berusaha lebih baik lagi dalam mendidik Nona."

Helena yang sangat menyayangi Nath layaknya anak sendiri itu tersenyum. "Tidak apa-apa, saya senang dengan apapun yang keluar dari mulut gadis ini." 

Helena mengusap kepala Nath. Bagaimana dia tidak,  menyukai Nath, Helena mempunyai dua orang anak yang semuanya laki-laki. Nath gadis kecil yang lucu dan manis. Dengan senang hati tangannya selalu hangat memeluk Nath dan membelainya setiap kali bertemu.

"Anak nakal harus dapat hukuman," ucap Helena. Wajah cantiknya tampak seperti serius di mata Nath.

"Apa yang harus saya lakukan, Nyonya?" Nath mulai menirukan pelayan yang akan mendapat hukuman setelah melakukan kesalahan.

Helena tersenyum licik. "Kalau hanya hukuman dikurung dalam kamar, itu terlalu ringan." Helena berpikir lagi, "bagaimana kalau kucing kecil ini menemaniku saat Pesta Teh nanti!" ucap Helena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun