penulis: Umi Tri L, Ajeng Reka HD, Amelia Rachma A, Balqis Fauzia N (Mahasiswa S1 Akuntansi, FE UNISSULA)
Drs. Osmad Mutaher,MSi (Dosen Akuntansi Manajemen FE UNISSULA
Perusahaan di Indonesia ada yang berupa manufaktur, perbankan, jasa, dan perdagangan.Setiap perusahaan menjalankan usahanya sesuai bidangnya masing – masing. Dimana  dalam mengelola usahanya diperlukan adanya akuntansi agar mengetahui apakah perusahaan ini dapat melangsungkan usahanya atau tidak.Â
Peran akuntansi ini juga penting di era sekarang yang mana akibat covid-19 ini banyak perusahaan yang gulung tikar, merumahkan karyawannya, dan melakukan phk besar – besaran karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.Â
Perusahaan yang dapat bertahan hingga saat ini sudah dipastikan bahwa kinerja yang mereka miliki sangatlah bagus, dan mereka punya cara – cara yang handal dalam menangani masalah yang mereka hadapi di saat lagi hancurnya perekonomian kali ini. Untuk itu disini akan diberikan suatu kasus mengenai dampak covid-19 terhadap penilaian kinerja PT Bank Rakyat Indonesia.Â
Menurut kalian, apakah perusahaan ini dapat bertahan?Apa saja yang akan dilakukan perusahaan ini di masa pandemic covid-19? Simak penjelasan berikut ini.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita uraikan dulu yuk, apa sih penilaian kinerja itu?
Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja ini dengan memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran organisasi, dan memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar mencapai hasil yang maksimal.
Lalu, bagaimana cara kita menilai kinerja suatu perusahaan?
Kita dapat menilai melalui 3 jenis penilaian yaitu penilaian kinerja pusat pendapatan, penilaian kinerja pusat biaya, dan penilaian kinerja pusat laba. Berikut rangkumannya yang akan dibahas satu – persatu:
Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan
Informasi akuntansi yang dipakai berupa pendapatan.Jika pusat pendapatan hanya menjual jasa atau barang, maka perhitungannya hanya dengan mengalikan kuantitas yang dijual dengan harga jualnya.