Mohon tunggu...
wulan sari
wulan sari Mohon Tunggu... Ibu Rumah tangga -

Seorang Ibu Rumah Tangga, yang ingin anak-anaknya bisa sukses dan mandiri dunia dan Akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Rahasia Sukses Kuliah 3,5 Tahun Selesai

24 Mei 2016   05:58 Diperbarui: 24 Mei 2016   09:20 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai sebuah impian tidak ada salahnya, akan tetapi jangan sampai sebuah impian harus menggerus kebahagian hidup dan hanya berangan-angan belaka. Memimpikan sesuatu tidaklah di pungkiri setiap orang mimilikinya, mau di orang kaya atau dari pelasok desa. Miskin ilmu atau miskin harta, semuanya memiliki impian yang nyata. ini kisahku ketika aku masih duduk di bangku kuliah hingga sekarang. aku seorang anak dari desa dan dari kalangan keluarga yang hidupnya pas-pasan memiliki impian untuk bisa melanjutkan perguruan tinggi dan bermimpi bisa kuliah keluar dari kota kabupaten. Alhasil impian itu terwujud dengan baik dan aku bisa menyandang gelar sarjana pendidikan. Mengejar mimpi dengan berjuang menempuh pendidikan jauh dari orang tua aku jalani untuk pertama kalinya.  kala itu, tidak sedikit cerita duka dan nestapa harus berpisah dari orang tua, yang selama ini apapun slalu di penuhi orang tua. pulang sekolah tinggal makan dan istirahat, baju di cucikan orang tua, bisa dikatakan sebagian besar aktivitas ada campur orang tua, sampai bangun pagi masih harus di bangunkan orang tua agar tidak terlambat pergi sekolah.

Ketika jauh dari orang tua, aku harus mulai belajar serta siap tidak siap dan mau tidak mau apaupun harus bisa di kerjakan sendiri dan harus pandai membagi waktu untuk bisa berlajar dengan baik demi tercapainya cita-cita dan pulang dengan gelar sarjana dan bisa di tempuh dengan hanya memanfaatkan waktu 4 tahun kurang harus sudah bisa wisuda. akhirnya impian untuk bisa menyelesaikan kuliah dengan jangka waktu di bawah 4 tahun bisa tercapai. Semua itu bukanlah tidak menemui tantangan dan hambatan namun banyak tantangan dan hambatan tersendiri dan harus mempunyai cara jitu untuk menghadapi kedala dan permasalahan yang dihadapi tersebut.

Ini awal dari kisahku bermula Pada tahun 2005 Aku sudah memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan perguruan tinggi, ya meskipun ketika itu aku masih duduk di bangku kelas dua madrasah Aliyah. Namun aku sudah berusaha membuka peluang dimana aku bisa melanjutkan dengan tanpa tes ujian masuk perguruan tinggi, sehingga memudahkan aku untuk bisa  masuk kuliah tanpa tes. Dan bisa pergi ke kota dan yakin aku berada dan kuliah disatu tempat yang sudah pasti. Keinginan itu  aku kordinasikan dengan guru di sekolahku, dengan mengatakan "bu/pak kalau ada penulusuran minat dan bakat melalui sekolah untuk bisa melanjutkan kuliah aku ingin ikut". aku slalu memantau impormasi yang ada, akhirnya ada juga perguruan tinggi yang mencari siswa dengan jalur PMDK (penyaluran minat dan bakat) kalau sekarang itu namanya melalui BIDIK MISI. ketika itu Alhamdulillah aku bisa memenuhi syarat, dan di terima di perguruan tinggi tersebut tanpa tes hanya mengajukansyarat-syarat dan aku memenuhi syarat-syarat tersebut karena aku selama di sekolahan slalu mempertahankan untuk tetap bisa masuk sepuluh besar peringkat sekolah. sehingga ketika di butuhkan untuk mengisi data yang akan masuk ke jalur PMDK di perlukan rapor 3 semester.  Hal itu tidak menyulitkan aku untuk bisa di terima di perguruan tinggi tersebut.

Kuliah dan jauh dari orang tua serta jauh dari kekasih  itulah pengalam pertamaku. Namun semuanya akan aku jalani dengan baik. Karena dalam hati Aku memiliki target bahwa harus bisa lulus kuliah dalam jangka waktu 4 tahun kurang. Sehingga setelah kuliah selesai aku akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih hati, karena hubungan percintaan kami sudah berjalan dari awal tahun 2003 tepatnya ketika aku duduk di bangku Tsanawiyah dan kekasihku duduk di bangku sekolah menengah atas. Kunci kesuksesan kami bisa bertahan dan menjalin hubungan selama itu   adalah dengan modal kepercayaan dan saling mengerti satu sama lain dan niat kami pertama menjalin hungan adalah dengan tujuan saling memotivasi dan bersaing dalam keunggulan prestasi sekolah. Sehingga kami bisa menjalani hubungan persahabatan yang baik.

Dia lahir dari keluarga yang tidak mampu secara pinansial namun memiliki semangat tinggi untuk bisa mengejar cita-cita dan prestasi gemilang, itulah yang membuat aku bisa jatuh hati dan memilih dia untuk bisa mengarungi hidup bersama. Prisipku “harta bisa di cari, kaya hati susah di temukan” dia sosok lelaki yang penuh tanggung jawab dan berdedikasi tinggi. Meskipun kami harus berpisah untuk menuntut ilmu serta hanya bisa bertemu hanya ketika aku libur semester, namun kecanggihan teknologi tidak memisahkan kami dan senantiasa membuat kami serasa dekat. Kami memiliki kesibukan yang sama meskipun berbeda tempat dia juga kuliah di ibukota kabupaten sambil membuka usaha, sedangkan aku harus Fokus kuliah di ibu kota propinsi.

Bukan tidak memiliki tantangan untuk kuliah jauh dari orang-orang terkasih. Selain terpendamnya rasa rindu,  hidup di perantauan juga harus pintar-pintar bersikap dan berbuat agar bisa memiliki jaringan yang luas dalam artian agar tidak kuper(kurang pergaulan), selain mengikuti kuliah aku juga aktif mengikuti kegiatan ekstra dan intra kampus, hal ini ku lakukan untuk menambah wawasan menambah pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan di luar mata kuliah yang ada. Karena meskipun aku memiliki tekat untuk bisa lulus di bawah empat tahun aku juga tidak mau kekurangan pengalaman dan tetap harus eksis dan memiliki banyak teman dan jaringan.

Organisasi dan kuliah harus tetap sejalan dan sehaluan dan keduanya harus saling mendukung, bukan salah satu harus terkalahkan. Ketika kita keluar dari tujuan awal pergi jauh dari orang-orang terkasih, selalu ingat tujuan utama kita adalah untuk kuliah dan bisa menghasilkan gelar sehingga bisa lulus dan membahagiakan orang tua. Bukan justru organisasi menjadikan kita dominan dan lupa daratan sehingga kuliah terabaikan, hal itu bukan ada dalam kamus hidupku.  karena tidak sedikit yang ku temui  mereka  gagal karena organisasi. Akan tetapi banyak juga yang bisa sukses karena organisasi. Selaku seorang mahasiswa yang bijak kita harus bisa memilih dan memilah mana yang lebih utama dan paling utama, sehingga kita tidak menjadi mahasiswa yang Abadi.

Dukungan dari orang-orang terkasih sangat berpengaruh besar dalam meraih sebuah kesuksesan. Namun yang mananya halangan dan rintangan pasti datang tanpa di undang. Baik itu kita bisa atasi sendiri atau butuh batuan orang lain kesemuanya pasti ada cerita dan cara mengatasi sendiri dalam artian mempunyai jurus jitu untuk bisa mengatasi masalah yang datang. Seorang mahasiswa sangat rentan dengan kata “malas” baik itu dalam hal bertindak maupun dalam keseharian menghadapi mata kuliah. Untuk mengatasi jenuh dan malas dalam mata kuliah aku punya jurus jitu untuk menghadapinya yaitu jargon “meninggalkan satu kali mata kuliah berarti mundur satu tahun utuk bisa lulus Kuliah” ibarat kata terlambat satu mata kuliah berarti ketinggalan satu tahun mata kuliah dan harus mengulang satu tahun untuk bisa menyelesaikan sarjana. Artinya target untuk lulus 4 tahun gagal. Kalau gagal 4 tahun itu artinya aku juga gagal untuk bisa membina keluarga yang bahagia. Sehingga rasa malas dapat terkalahkan dan bisa semangat dan bangkit menatap masa depan yang cerah.

Kenangan yang paling menyenangkan dan menjadi ingatan dan semangat hidupku adalah aku bisa mengajukan proposal skripsi dan mendapatkan acc dari dosen dan bisa di lanjutakan menjadi sebuah skripsi itu di bulan april tahun 2009. Sehingga aku bisa pastikan mata kuliah selesai skripsi juga selesai. Bagaimana tidak, aku bisa mengajukan dan membuat skripsi ketika aku KKN (Kuliah Kerja Nyata), di sela-sela waktu senggangku dan ketika aku PPL. Namun kemudahan itu bukan berarti tidak bertantangan, hambatan dan rintangan banyak , dari di ceramahi dan di bentak pembimbing  berkompetisi dengan mahasiswa lain kiriman finansial dari orang tua yang menipis sampai kondisi badan yang tidak mendukung. Namun Alhamdulillah kesemuanya dapat aku jalani dan melewatinya.

Akhirnya pada tanggal 29 juni 2010 aku bisa di wisuda. Dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) 3,60. Setelah wisuda keesok harinya aku pulang kampung dan pada tanggal 6 juli 2010 aku melangsungkan pernikahanku. Kini lengkap sebagian harapanku sudah terpenuhi. Aku membina keluarga yang bahagia dan mempunyai generasi penerus yang baik, karena tepat pada tanggal 28 Mei 2011 Putra kami lahir dengan sehat dan normal, kini dia tumbuh menjadi anak yang cerdas. Seperti halnya keluarga yang lainnya tentunya kami mempunyai harapan untuk bisa memiliki tempat tinggal sendiri, Alhamdulillah 2014 kami bisa membangun rumah yang sederhana dan bisa menjadikan tempat kami berlindung dan memadu kasih. Setelah satu tahun lebih kami memiliki rumah, putri kami lahir dengan sehat dan normal tepat di 16 November 2015, lengkap sudah anak kami, Putra dan Putri namun selaku manusia yang senantiasa memiliki keinginan dan harapan masih banyak harapan yang akan di capai kedepannya, harapan kami dan  impian kami, kami bisa melakukan perjalanan Haji dan berkunjung ke rumah Allah selaku seorang Muslim sejati. Kami sudah membuka Tabungan Haji dengan Nomor Rekening 153-05-02491 atas nama Tamrin dan No rekening 153-05-02491 Atas nama Wulandari Putri sari. Semoga saja kami bisa Melakukan perjalanan Haji, kalau ada yang mau bantu dana, di persilahkan untuk mentrasper dana di no Rekening Tersebut. Agar Kami bisa mewujudkan impian besar kami. Amin...

Kami berdua hanya tenaga Honorer di Sekolahan dan mengabdi untuk bisa memajukan pendidikan bangsa, meskipun dengan gaji yang pas-pasan namun kami tidak patah semangat dan tetap menggantungkan harapan kami untuk bisa memberikan pendidikan yang baik dan tinggi untuk kedua anak kami. Keyakinan akan hari depan yang cemerlang dan membahagiakan akan senantiasa kami usahakan. kami ingin putra putri kami bisa menjelajahi dunia dengan ilmu dan sukses slalu, kudua anakku ku ajak untuk unlimid dream apapun keinginan mereka akan kami dukung putraku hobi melihat tayangan yang ipin dan upin katanya "umi aku akan jadi angkasawan", Dalam hati aku bisa berdoa dan berharap, adan mendukung segala cita-citamu nak.  Doa dan harapan selalu kami panjatkan.  di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan telah berkehendak semuanya bisa terjadi. Namun satu kuncinya usaha beserta doa. Usaha Tanpa Doa Itu Sombong Namanya, Sedangkan Doa Tanpa Usaha Bohong Namanya. Sekian terimakasih pembaca semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun