Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Hati.

22 Januari 2025   20:39 Diperbarui: 22 Januari 2025   20:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepotong hati dalam diam.

Tersayat sembilu bagai dirajam 

Mematung diri,  meratapi sebuah janji.

Bagai ilalang terpanggang matahari 

2)

Ketika cinta memenggal separuh jiwa

TIada lagi kata bahagia, maka dilarungnya 

Jauh--sejauh ombak membawa pergi

Tak setitik pun, kan disesali.

3)

JIka bersayap, dia ingin terbang ke langit tertinggi.

Kemana kan hinggap, mengikuti langkah kaki

Hembusan napas, pertanda diri masih hidup 

Namun pelita jiwa kian meredup.

4)

Semesta seakan bersekutu 

Dalam putaran jarum waktu 

Menyimpan kisah usang

Mungkin akhirnya kan menghilang 

5)

Dan ketika kekasih terempas kehidupan 

Hilang jejak kebersamaan.

Sepenggal kisahnya , terpatri dalam sanubari

Sepotong hati dalam diam, serupa cerita  cinta ang tak pernah usai.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun