Kompasianer , di tengah maraknya penolakan masyarakat terhadap kenaikan PPN jadi 12 persen, toh pemerintah bergeming, tetap pada keputusan kenaikan PPN berlaku 1 Januari 2025.
Saya, warga kaum menengah, seperti dipaksa untuk menerimanya. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus mau.
Ok lah, sebagai warga negara yang baik, saya bisa memahami bahwa bagi pemerintah hasil dari kenaikan PPN ini akan digunakan membiayai program -program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Meningkatkan pendapatan negara dan membantu mengurangi defisit anggaran, juga membantu menjaga kesehatan APBN Indonesia.
Dampak kenaikan PPN bagi masyarakat yang pasti adalah kenaikan harga barang dan jasa.Â
 Ini cara saya berhemat tahun 2025.
Membuat anggaran, pengeluaran rutin bulanan sesuai pemasukan/penghasilan.
Konsumsi rumah tangga.
- Masak sendiri, yang penting memenuhi kriteria menu 4 sehat, 5 sempurna. Dan sebisa mungkin menghindari makan di luar. Kecuali terpaksa.
- Belanja bulanan: beli bahan makanan dan kebutuhan pokok cukup untuk satu bulan, demi berhemat biaya transportasi atau pembelian BBM kendaraan.
Prioritas pada kebutuhan, bukan keinginan, supaya tidak impulsif, membeli barang yang tidak perlu, gegara tergiur diskon, misal nya.
Pos Hiburan..
- Stop nonton film berbayar, manfaatkan layanan streaming saja untuk film dan musik, gak setiap hari juga sih. Paling di akhir pekan.
-Baca buku? - beli buku bekas dan lawas saja, atau meminjam buku di perpus online dan offline, karena bagi saya membaca itu termasuk kebutuhan.
- Menabung, menyisihkan 10 -20 persen pendapatan, untuk dana darurat dan simpanan abadi.
- Meneruskan investasi yang sudah dilakukan, tetap menabung emas di Pegadaian walaupun dalam nominal terkecil.
Lain-lain.
-Saya akan langganan Kompasiana Premium untuk satu tahun, sebabnya? Kawatir Kompasiana menaikkan tarif langganan di tengah jalan saya berhemat.Tapi semoga saja tidak ya,he he.
-Stop beli baju jadi, dijahit sendiri saja, tidak keluar ongkos bayar jasa penjahit.
Yang tidak kalah penting adalah melakukan audit secara teratur.
Pada akhirnya, langkah berhemat menjadi pilihan, agar tidak jebol kantong, seperti jebolnya bendungan yang lupa melakukan mitigasi bencana.
Kompasianer, itulah kiat berhemat ala saya 2025, bagaimana dengan anda?
Yuk, mulai berhemat sekarang juga.
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H