Dia lelaki penyuka bunga, gemar bertanam selayak merawat kehidupan. Bunga melati bunga kesayangan.
Seikat melati kan kubawa ke pusara esok hari. Teriring doa, kepada Tuhan ku bermohon, semoga ayahandaku ditempat yang layak di aisi-Nya.
Desember dan melati dalam kenangan. Refleksi kehidupan tentang takdir Tuhan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!