Kompasianer, apakah kamu sudah punya calon pilihan yang akan dicoblos untuk jadi pemimpin di daerahmu? ( pertanyaan Topik Pilihan Kompasiana)
Saya warga baru di Kota Batu, baru ikut coblosan pertama kali besok.
Sebelum menentukan pilihan yang akan saya coblos besok, tentu saya harus mengenal Kota Batu secara utuh dengan segala dinamika problem yang ada, lalu siapa diantara 3 pasangan calon Pilwali Kota Batu yang siap menghadapi tantangan dan punya solusi yang konkret.
Sekilas tentang Kota Batu.
Daerah Otonom yang dipimpin oleh seorang walikota.
Kota Batu adalah sebuah kota kecil di Jawa Timur yang letaknya 15 km di sebelah barat laut Malang. Terdiri dari 3 kecamatan dan 29 desa. KPU Â Batu telah menetapkan jumlah daftar pemilih sebanyak 166.942 pemilih. Generasi milenial dan gen z mendominasi sejumlah 52 persen.
Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Jombang.
Menjadi kota wisata yang telah berkembang dengan pesat. Tempat wisata semakin beragam, selain Selecta, Mesum Angkut, Jatim Park 1, 2 dan Jatim Park 3, ditambah desa tematik.
Setiap musim liburan, pelancong datang berbondong-bondong. Pembangunan penginapan, villa, dan homestay pun bermunculan. Semakin banyak orang yang datang ke Batu semakin tinggi pula perputaran uang dan barang yang keluar.
Sekilas pandang Kota Batu tampak megah dan modern. Memanjakan tamu yang datang, menjadi tempat menghabiskan uang.
Namun, seturut dengan itu, masalah demi masalah pun menyertainya.
Alih fungsi lahanÂ
Pada wilayah hulu DAS Brantas eksploitasi semakin masif. Tutupan hutan mengalami penurunan, luas lahan hijau menyusut.Suhu meningkat seiring krisis iklim berskala global.
Imbasnya, hasil petani apel terus menurun. Ikon sebagai kota apel, hanya monumennya yang masih berdiri tegak namun buah apel yang asli eksistensinya kian meredup.
Akibat alih fungsi lahan pula, pada November 2021 banjir bandang menerjang kota Batu. Korban nyawa, Â rumah, harta benda serta kerusakan lingkungan pun tak terelakkan.
Pertanyaannya, bagaimana para calon pasangan Walikota Batu akan membangun Kita Batu jika terpilih nanti?
Pasangan calon no. urut 2,Firhando Gumelar -H Rudi ( diusung oleh Golkar -PAN- PKS dan Demokrat ) menyiapkan beberapa program. Antara lain.
Menawarkan konsep membangun kota wisata yang ramah lingkungan.
Mengembalikan fungsi lahan resapan dengan menyiapkan penanaman kembali sejumlah pohon, pule, elos bulu dan 7 jenis pohon lainnya yang memiliki efektivitas dalam meresap air.
Meningkatkan derajat petani.
Sejak awal Firhando yang akrab disapa Mas Gum sudah memetakan masalah pertanian khususnya buah apel.
Pertanian harus dilihat sebagai industri . Para petani harus belajar tentang HPP Â atau harga pokok produksi. Baru bicara sarana dan prasarana (Sapras) hingga infrastruktur.
Masih banyak akses jalan tanah ke kebun apel. Itu yang akan dibangun untuk memangkas biaya petani.
Meningkatkan hasil produk petani apel dengan produksi turunan, seperti teh celup apel, kripik apel, minuman soda dll, sehingga nilai jual apel meningkat.
Mas Gum akan menyiapkan pendidikan industri, menciptakan iklim industri hingga permodalan atau membangun pabrik yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Pengolahan sampah dengan teknologi modern.
Waste to energi, Batu kota hijau merupakan program energi dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, dengan mengolah sampah menjadi energi listrik.
Waste to product -sampah menjadi produk daur ulang.
Mas Gum menyontohkan melalui jaket denim yang dikenakan saat debat publik pertama yang dibuat dari limbah tekstil oleh warga Kota Batu.
Waste to product juga akan diwujudkan melalui program pemilahan sampah di setiap RW sebelum ke TPA. Dengan demikian akan menciptakan lapangan kerja baru, memberi nilai ekonomi masyarakat.
Dengan mengusung koalisi 'SEJUK' akronim dari Sejahtera , Ekologis, Jujur, Ulet dan Kreatif, menunjukkan bahwa Palon no urut 2, mereka memahami permasalahan Kota Batu sebagai kota wisata dengan ikon buah apel. Telah merancang strategi dan inovasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi kota Batu.
Mereka memahami bahwa pembangunan yang berkelanjutan hanya akan terwujud jika kita tetap menjaga sumber daya alam.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, Kota Wisata Batu membutuhkan pemimpin yang cerdas dengan visi misi yang jelas dan terarah, serta diwujudkan dalam tindakan yang nyata.
Dan tampaknya, Firhando Gumelar dan H.Rudi, mereka memahami dan siap membawa perubahan dan mengembangkan kota Batu, kota wisata yang ramah lingkungan.
Tidak berlebihan jika saya menilai bahwa Mas Gum adalah calon pemimpin yang visioner. Punya solusi konkret untuk mengatasi segala dinamika problem di Kota Batu.
Yang sangat menarik sekaligus sangat mengagumkan, Firhando Gumelar masih berusia 28 tahun. Gelar Magister baru diperoleh di tahun 2024 dari Universitas Airlangga Surabaya.
Saatnya generasi muda tampil memimpin daerahnya.
---
Kompasianer, yuk nyoblos, jangan golput ya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H