Kompasianer, perbedaan profesi dan hobi pasangan, salah duanya ini juga bisa memicu terjadinya kesepian dalam pernikahan loh! Kok bisa?
Mari kita ulik bersama.
Misalnya, suami seorang guru, istri karyawan swasta atau sebaliknya. Dalam artian, masing-masing fokus pada hal yang berbeda. Atau pekerjaan apapun yang berbeda dengan pasangan kita.
Hobi juga berbeda, suami hobi nonton sepak bola, istri suka membaca fiksi.
Lalu bagaimana caranya, dua hal yang berbeda ini bisa kompromi sehingga 'lonely marriage ' bisa dihindari.
Saya pernah mengalami sendiri, oleh karena itu, saya berani nimbrung di Topik Pilihan Kompasiana untuk berbagi pengalaman, siapa tahu apa yang saya alami dulu, saat ini ada kompasianer yang sedang mengalaminya.
Saya berbagi cerita ya, dari pengalaman sendiri, bukan sedang memberi tips.Tips-tips yang yang pernah saya baca lebih banyak bicara teori, dan belum tentu pula yang memberi tips-tips itu sudah berhasil menerapkannya.
Begini ceritanya.
Saya dan suami latar pendidikan berbeda prodi  meskipun di PT yang sama. Dus, ketika menapak dunia karier, pun berbeda profesi. Di awal pernikahan sebelum hadirnya buah hati, situasi berjalan normal dan baik-baik saja.
Kami sering ngobrol tentang pekerjaan masing-masing dalam hal hambatan atau pencapaian. Saya selalu membaca hal-hal, perkembangan yang terjadi di luaran sana tentang bidang di mana suami berkecimpung. Supaya obrolan nyambung. Pun sebaliknya,dia melakukan hal yang sama. Ini salah satu komitmen kami sebelum memutuskan menikah, saling mendukung.