Lalu, setelah melalui pemikiran dan perenungan mendalam, beliau mengambil keputusan. Segera mengajukan pengunduran diri dari perusahaan.Â
Tentu saja Pimpinannya terkejut dan memberi saran agar berpikir ulang.
Tidak, bagi Bu Rosalina, sekali sudah memutuskan, tidak akan menoleh ke belakang lagi.
"Bagiku, kebahagiaan terbesar adalah hidup di samping suamiku"Â
"Setiap keputusan selalu mengandung resiko, dan aku sudah memutuskan untuk mengambil resiko itu.(saya kutip persis seperti yang yang ditulis Bu Rosalina).
Bertahun -tahun perjalanan itu hingga sampai menjelajah 100 kota di seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke Bersama suami dalam suka dan duka. Mendampingi dengan sepenuh cinta.
Banyak temannya yang mengatakan bahwa Bu Rosalina telah salah memilih jalan hidup. Tetapi jawaban beliau, "ini adalah hidupku dan aku tidak akan membiarkan orang lain menentukan jalan hidupku."
"Karena bagiku, kebahagiaan terbesar dalam hidupku, adalah hidup mendampingi suami tercinta, melampaui segala kemewahan."
Demikianlah kawan-kawan kompasianer, sedikit ulasan yang bisa saya tuliskanÂ
---
Bu Rosalina dan Pak Tjiptadinata, beliau berdua ada teladan bagi kita yang mengenalnya. Tidak berlebihan jika saya menyebut beliau berdua adalah"Pasangan yang akan dikenang sepanjang masa"