Mohon tunggu...
umi setyowati
umi setyowati Mohon Tunggu... -

saya seorang sarjana muda hukum,1982 di universitas sunan giri surabaya.saya pernah bekerja di asuransi bumiasih jaya 1996.sekarang saya sebagai ibu rumah tangga bertempat tinggal di kota wisata batu.jawatimur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rindu]Para Pembawa Rindu.

7 September 2016   21:16 Diperbarui: 8 September 2016   16:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari bisik-bisik tetangga. Di luaran sana. Berlaksa Pembawa Rindu. 

Di sakunya, mengantongi berjuta bujuk rayu. Mereka memilih hanya memberikan rindu kepada Dara Ayu. 

Engkaulah diantaranya. Kepadaku kau menuju. 

 

Kala itu. Aku sedang membangun pagar taman hati. Agar aman dari pencuri. 

Pun tak kuijinkan duduk di sana sembarang lelaki. 

Sekokoh dan sekuat aku mencoba bertahan menjaga diri. Dari kepungan pembawa rindu seperti kamu. 

 

Sial. Saat kulengah. Dengan beraninya, tanpa rasa takut kau melempar sekotak rindu. 

Melayang, menerobos tamanku begitu saja. 

Tak pelak. Tepat sasaran. Menghantam rasaku. 

 

Astaga. .berselang purnama akupun terlena.

Hingga terjungkir baliklah alam logika. 

Aku terjebak di ruang rindu tak berpintu. Kau mengunci di belakang rindu yang lain. 

 

Ya. ..Engkaulah pembawa rindu terbelah. Kepadanya sepotong kau tinggal di rumah. 

Kepadaku sepotong kau berikan di persimpangan. 

Kau katakan, itu sudah sesuai azas keadilan. 

Hanya dalam hati kutahan tawaku. Ha ha ha. ..

Sesederhana itu kah? 

 

Tidak bagiku. Karena rinduku kini terpecah angan. 

Sungguhpun berat harus kuputuskan. 

Bahwa Engkau bukan pilihan. Yang layak kuperjuangkan. 

 

Memang rindu kerap berselimut bahagia. 

Pun tak jarang bersaput sengsara. 

Namun tak sesiapa sanggup mengubah akhir cerita. 

Bila semesta turut bicara. 

Dan Tuhan meridhoi-Nya. 

 

Kepada-Nya, seluas samudra khilafku mohon ampunan. 

***

Jatim 07092016. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun