"Ya harus baik lah, aku kan sayang sama harta Mamah."
"Apa?"
"Eh, maksudku aku kan sayang banget sama kamu, Sayang. Kan kamu itu harta paling berharganya Mamah."
"Oh, kirain!"
Setelah meminum habis satu cangkir ramuan dari Santi, tiba-tiba sang ibu mertua duduk dan menunjuk ke arah Santi.
"Santi! Minuman apa yang kamu berikan ke Mamah?"
"Emang kenapa, Mah?" Teriak Budi panik. "Jangan-jangan Mamah diracun?"
Wajah Santi pucat pasi. Tubuhnya gemetar dan ia pun mulai menangis.
"Emang kenapa, Mah? Mamah nggak suka ya? Terlalu pedas atau terlalu manis ya?"
"Enggak, kok. Siapa bilang! Mamah kaget karena jahenya berasa banget. Manisnya juga pas! Mamah jadi berasa segar dan muda lagi! Kamu pinter banget bikin jamu!"
"Oh, itu wedang jahe, Mah. Buat meningkatkan stamina sama biar tubuh Mamah anget, jadi nanti batuknya cepet sembuh."