Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wayang Potehi adalah Kita

19 Februari 2022   12:41 Diperbarui: 19 Februari 2022   12:43 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanapun cinta terlarang ini tak boleh dilanjutkan karena perbedaan keyakinan di antara kami. Aku tak mau kami berdua sama-sama terluka walaupun kenyataannya kami telah saling melukai dengan saling jatuh cinta. Kami hanyalah wayang potehi yang nasibnya tergantung tangan Sang Dalang Agung.

*** 

Entah ini Imlek ke berapa sejak aku berjumpa dengan lelaki bermata sipit yang jika tertawa selalu meninggalkan segaris senyuman di bawah lengkung alis tebalnya. Sepertinya telah berabad-abad lamanya aku tak pernah berani bertemu atau sekedar membaca email darinya. Jika kau mengenalnya, tolong jangan ceritakan kalau aku juga memiliki perasaan yang sama dan masih merindukannya.

***

Jakarta, menjelang Imlek Februari 2021,

Kinanti.

 

#imlek

#misteriangpau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun