Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Kapok! Langgar Protokol Covid-19, Polisi Bubarkan KAMI di Surabaya

1 Oktober 2020   02:50 Diperbarui: 1 Oktober 2020   02:54 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deklarasi KAMI di Bandung (dok. Kompas TV)

Sebagai mantan Panglima TNI, seharusnya Gatot Nurmantyo bisa bertindak lebih bijaksana. Demikian juga Din Syamsudin selaku mantan ketua PP Muhammadiyah, salah satu organisasi besar Islam di Indonesia yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan dan mempunyai visi menyelamatkan umat. Sebagai negarawan besar, seharusnya mereka berdua bisa memilih cara-cara yang lebih baik dalam melakukan deklarasi KAMI.

Gatot bisa menggalang dukungan melalui deklarasi online dengan memanfaatkan media sosial. Bukankah saat menjelang Pilpres 2019 pernah viral tagar #2019GantiPresiden dan cukup sukses? Mengapa Gatot dan Din tidak mencontoh koleganya untuk mengumpulkan dukungan secara online? Mungkin KAMI bisa membuat tagar #KAMISelamatkanIndonesia atau yang lain. 

Kegiatan pengumpulan dukungan secara online tentu akan menuai hasil lebih baik, mengingat semua orang di dunia sedang dihimbau untuk #dirumahsaja dan lebih aktif menggunakan gawai untuk beraktivitas. 

Selain akan jauh lebih maksimal dibandingkan pengumpulan massa biasa karena menjangkau seluruh warga negara Indonesai di manapun berada, juga bisa menyelematkan Indonesia karena telah melaksanakan protokol kesehatan. 

Banyak kalangan yang menyebut Gatot dan Din sedang menggalan simpati demi keinginan Gatot mengincar kursi RI-1 pada Pilpres 2024 nanti. Jika memang benar, sangat disayangkan sekali. 

Seharusnya mereka berdua bisa memanfaatkan momen pandemi ini untuk mencuri hati rakyat Indonesia dengan kampanye dan kegiatan-kegiatan yang membantu masyarakat dalam menganggulangi pandemi corona yang entah kapan akan usai.

Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin bisa menjadikan KAMI sebagai semacam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membaktikan diri untuk menggalang dana bantuan sosial untuk masyarakat terdampak covid-19, terjun langsung ke masyarakat memberikan bantuan, menjadi sukarelawan untuk membantu nakes di rumah sakit-rumah sakit, melakukan pendampingan, dan hal-hal lain yang bermanfaat secara langsung dalam upaya percepatan penanggulangan corona.

Jadi kegiatan deklarator KAMI keliling daerah baik dalam rangka pendeklarasian maupun silaturahmi kontra produktif dan tidak sesuai dengan misinya menyelamatkan Indonesia.

 

Salam, uss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun