Mohon tunggu...
Umi Rohimatun
Umi Rohimatun Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghadapi Ujian: SKS Masih Menjadi Tradisi Mahasiswa

7 Januari 2014   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa-masa yang sering membuat mahasiswa repot dan kepala pening adalah waktu akhir semester, saat menjelang ujian. Tidak hanya ujian yang membuat pening, tetapi tugas yang tidak buru-buru dikerjakan. Dan akhirnya menumpuk dibelakang seperti ini, menjadikan tugas mahasiswa terasa semakin berat.

(Senin, 6/01) Berbagai perpustakaan di Yogyakarta banyak dikunjungi oleh pengunjung. Salah satunya mahasiswa. Hal ini juga terjadi di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Sejak pagi mahasiswa sudah ramai mencari buku-buku atau referensi lain yang tersedia di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Walaupun minggu ini sudah memasuki minggu ujian, mahasiswa tetap antusias datang ke perpustakaan salah satunya untuk mencari buku referensi ujian.

Menurut salah satu mahasiswa, ia mengatakan bahwa tujuannya ke Perpustakaan adalah untuk mencari buku dan mengerjakan tugas. Karena tugas harus di kumpulkan saat UAS nanti jadi ia harus segera menyelesaikannya, ujar mahasiswa tersebut.

Selain menyelesaikan tugas yang tertumpuk di belakang, satu hal tradisi buruk yang selalu dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa. Yaitu, sistem SKS. Bukan Sistem Kredit Semester, namun sistem kebut semalam. Banyak mahasiswa baru belajar saat menjelang ujian terutama pas malam sebelum ujian dilakukan. Segala materi hanya di pelajari dalam satu malam. Keuntungannya mungkin dalam jangka pendek bisa diingat dengan banyak, tapi sisi negatifya materi hanya sekedar bisa di hafal tanpa bisa dipahami secara luas dan mendalam. Sehingga materi hanya mereka ingat saat berada di ruang ujian, selebihnya saat keluar dari ruang ujuan materi sudah berlarian dan terbang entah kemana. Tidak ada materi yang tersimpan di memori jangka panjang seseorang.

Lalu bagaimana pendapat mahasiswa, apakah mereka sering melakukan sistem kebut semalam (SKS) saat menghadapi ujian. Menurut saya sendiri sebagai mahasiswa, saya juga tipe yang tidak bisa dipungkiri sedikit menyukai sistem SKS. Pasalnya untuk ujian yang sifatnya close book kita membutuhkan beberapa kata kunci yang harus kita ingat. Dan biasanya akan lebih berhasil ketika belajar menjelang ujian. Tapi hal itu hasilnya juga tidak begitu memuaskan. Pasalnya kita tidak bisa mengeksplorasi jawaban dan terpaku pada materi dan teks yang kita hafalkan. Dan terkadang ada memori yang hilang saat ingin menjawab suatu jawaban.

Menurut para dosen sendiri, mahasiswa yang belajar mendadak sebelum ujian (SKS) sudah terlihat dari jawabannya yang tidak mendalam. Dan tentu saja hasilnya tidak maksimal.

Berbeda apabila kita mempersiapkan jauh-jauh hari. Selain penguasaan materi yang matang, kita juga bisa menjawab pertanyaan dengan memberi kasus yang tepat. Dan kita juga akan merasa puas atas hasil kinerja kita. Selain itu belajar jauh jauh hari, bisa mengantisipasi kemungkinan yang kita tidak duga saat menghadapi ujian. Seperti, jadwal ujian hari itu yang terdiri banyak mata kuliah atau keadaan yang tidak memungkinkan kita belajar semalam suntuk. Apalagi saat keadaan letih setelah semalaman suntuk begadang, tentunya juga mengganggu konsentrasi kita saat menjwab pertanyaan.

Menyiapkan sesuatu dari mendadak memang bukan suatu kesalahan, tetapi menyiapkan jauh-jauh hari akan lebih memberikan hasil maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun