Mohon tunggu...
Mariyam Hafid
Mariyam Hafid Mohon Tunggu... -

ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papa Bisakah Kau dengar Isi Hatiku

27 Mei 2012   02:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338084678446168272

kisah ini berawal dari sebuah keluarga sederhana dan pasangan tuna rungu juga tuna wicara,yosef dan livi. setelah sekian lama mereka berumah tangga akhirnya do'a mereka dikabulkan lahirlah seorang bayi mungil dia gadis penurut juga periang sekaligus jembatan kedua orangtua tuk berkomunikasi dengan orang di sekeliling mereka. Ani gadis cantik berambut ikal juga pandai main piano,setiap ada perlombaan nyanyi pasti mendapat juara selain itu ani gadis yang taat beribadah. Tibalah saat kelulusan sekolah menengah, ani juga selalu mendapat juara kelas dia tak pernah malu dengan kekurangan kedua orang tuanya,ani justru lebih bangga dengan kekurangan mereka menurut kedua orangtuanya ani adalah suara mereka,ketika ani di panggil naik ke atas pentas untuk mendapatkan piagam dan penghargaan dari sekolah,dia menangis dan membawa serta kedua orangtuanya naik ke panggung dengan bangga.

Sore itu ani berziarah ke kuburan neneknya dari jauh terlihat seorang pemuda kota yang sedang berziarah kekuburan keluarganya,tanpa ani sadari seorang pemuda memperhatikan nya.Pertemuan kedua dengan pemuda tadi tanpa disengaja ketika itu ani berangkat ke kota,di dalam bis pemuda itu mempersilahkan ani duduk di kursinya,tiba di terminal kota tujuan akhirnya mereka saling memperkenalkan diri. Sami seorang pemuda yang baik juga multi talenta,selain menciptakan sebuah lagu sami juga seorang penyanyi.Meski kedua orangtua ani tak bisa berbicara dan tidak mendengar tapi mereka bisa merasakan adanya perubahan pada prilaku anak gadisnya, mengetahui ani mempunyai bakat menyanyi.Kedua orangtua ani mulai khawatir dengan keakraban ani dan sami,setelah ani sukses menjadi penyanyi,akhirnya sami memberanikan diri untuk melamar ani pada kedua orangtuanya, tapi yosef menolak dengan tidak memberi alasan, kali ini sami datang dengan kedua orangtuanya,tapi yosef malah menangis dengan alasan seandainya ani menikah kelak,pak yosef dan livi tidak lagi melihat anak gadisnya di rumah mereka,juga siapa yang akan menyambungkan suara mereka.Sami membawa ani lari dari rumah dan menikahinya,tanpa memberitahu yosef diam-diam menghadiri pernikahan putrinya.Dua tahun berlalu dan ani dikaruniai seorang bayi laki-laki setiap hari ani berdo'a supaya bisa pulang ke rumah orangtuanya dan memohon restu pada mereka, samisekeluarga berangkat kerumah orang tua ani tapi naas kendaraan yang mereka tumpangi menabrak sebuah pohon dan ani tak sadarkan diri selama berhari-hari di rumah sakit menangis dan berdo'a supaya ani sadar dan sehat kembali,lalu sami memohon kepada yosef dan livi untuk melihat keadaan ani yg sedang tak sadarkan diri melihat keadaan ani yang sedang koma yosef memohon dan berdo'a supaya ani bisa sehat seperti sedia kala termasuk bagaimana cara supaya ani bisa menangis saat ani bayi dulu, yosef kini seakan mengenang masa-masa lampau ketika ani baru lahir hanya dengan cara menempelkan tangan di dada ani,yosef mampu mendengar apa kata hati anaknya itu.Masa krisis berlalu ani mulai siuman dan mencari ayahnya yosef ani memohon maaf kepada keduanya,dan kebekuan selama ini seakan terlupakan karena dengan tangisan bayi ani kedua orang tua ani merasa bersalah dan yosef memahami keegoisan nya saat itu, tapi yosef merasakan makna dari musibah ini sebagai teguran dan  dengan tawa lepas yosef mampu mengungkapkan kebisuannya selama ini,serta dengan pelukan erat yosef dan istri mampu mendengar semua permintaan maaf dari ani kini suasana rumah yang dulu sepi dan beku berubah dengan hangatnya tangisan bayi juga dentingan piano ani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun