Mohon tunggu...
Umi Putri Ibalia
Umi Putri Ibalia Mohon Tunggu... -

Guru MTSn 01 Balikpapan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Saat Ini Adalah Impian Surga Manusia Jaman Batu

31 Mei 2013   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:43 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu kala, ribuan tahun yang lalu, yaitu jaman dimana manusianya masih sangat primitif atau jaman batu, pada masa itu banyak masyarakat yang memimpikan masa depan yang sangat luar biasa indah & nikmatnya,

Dalam mimpi mereka manusia bisa terbang di langit dengan alat yang sangat bagus (pesawat yang ada sekarang maksudnya), manusia duduk dan bercanda dalam satu ruangan tapi sambil menuju suatu tempat (dalam mobil maksudnya),

Manusia menggunakan pakaian2 mewah, peralatan masak yang mewah dan berbagai fasilitas yang sangat luar biasa bagus, indah dan nikmat lainnya, mereka menyebut mimpinya itu sebagai "Surga yang sangat luar biasa" Dan surga buat manusia jaman batu itu, saat ini telah terjadi, terwujud secara nyata di kehidupan sekarang ini.


Jika kita mau mengkaji, memang bumi ini sudah berumur milyaran tahun tapi bumi tidak pernah rusak, sekalipun terjadi bencana yang sangat luar biasa, bumi justru kembali menjadi muda dan baru, jadi bencana alam itu merupakan proses regenerasi dari bumi itu sendiri.


Mungkin kita perlu mengkaji ulang apa makna dari kiamat yang berarti kehancuran bumi jagat alam raya ini, jangan-jangan memang benar bahwa yang namanya surga dan neraka itu memang ada di kehidupan bumi jagat alam raya ini, karena logikanya orang berharap dan berdoa kehidupan surga dari puluhan ribu tahun yang lalu sampai dengan detik ini masih tetap fatamorgana, masih berupa harapan dan doa.


Dan yang terpenting lagi adalah tugas kita sebagai manusia yang dinashkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah di bumi ini adalah untuk menjaga dan melestarikan existensi bumi ini, bahkan lebih dari itu tentunya harus membentuk peradaban tinggi di muka bumi ini..

Mari kita membuka cakrawala penglihatan, pendengaran, pikiran dan perasaan kita agar bisa melihat kebenaran yang nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun