Pembelajaran interaktif dalam implementasi kurikulum merdeka ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk berinteraksi langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran interaktif juga dapat diterapkan untuk meningkatkan pengembangan model pembelajaran sekaligus sebagai salah satu upaya dalam mentransformasikan pendidikan yang lebih berkualitas demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan memiliki profil pelajar pancasila.
Hasil penelitian tentang Strategi Kepemimpinan Distributif Dalam Kurikulum Merdeka dapat dipaparkan sebagai berikut. Dari wawancara pada hari Sabtu tanggal 8 september 2024 pada pukul 09.30 WIB kepala sekolah MA Al-qodiri Jember menyampaikan beberapa jawab tentang Strategi Kepemimpinan Distributif Dalam Kurikulum Merdeka:
1.Sebagai tenaga pengajar mereka sanggup atau tidak dalam penerapan perubahan menjadi kurikulum Merdeka.
2.Tantangan yang dihadapi adalah perbedaan usia pengajar. Mengapa karena guru muda dapat mengikuti perkembangan teknologi sedangkan guru yang lebih tua harus dibimbing atau pendampingan pendampingan.
3.Kendala yang dihadapi guru yang lebih tua tetap pada perubahan tekologi. Kepala sekolah sudah memberikan bimbingan atau arahan kepada guru, guru agar tidak memfonis anak (nakal) karena potensi anak berbeda beda maka dari itu kurikulum Merdeka ini memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi pada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H