Agustus adalah bulan kemerdekaan yang dinanti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Banyak terdapat perayaan-perayaan tertentu untuk memeriahkan bulan kemerdekaan tersebut. Mulai dari kegiatan jalan sehat berhadiah, acara lomba-lomba, panggung gembira, dan sebagainya. Aksi perayaan semarak menyambut hari kemerdekaan paling ditunggu adalah pembentangan bendera merah putih.Â
Biasanya diselenggarakan pada kegiatan seperti festival misalnya Solo Car Free Day berada di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Minggu, 13 Agustus 2023. Dalam rangka penyambutan bulan kemerdekaan, maka acaranya berupa pembentangan bendera merah putih raksasa. Acara tersebut ramai diikuti oleh berbagai kalangan mencapai sekitar 500 lebih peserta dari tingkat SD sampai SMA. Aksi pembentangan bendera tersebut dimulai dari simpang empat Ngarsopuro sampai Taman Sriwedari.Â
Solo Car Free Day biasanya dimulai sekitar pukul 05.00-06.00 WIB dengan diawali penutupan jalan Slamet Riyadi. Kegiatan tersebut adalah upaya dari pemerintah kota Solo dalam memperkecil polusi udara di pagi hari. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas olahraga pagi tanpa adanya polusi udara.Â
Tak hanya sebatas itu saja, pengadaan CFD juga sekaligus bisa memakmurkan kembali pedagang kaki lima yang berada di sekitar CFD. Selain meningkatkan produktivitas masyarakat, CFD ini juga berdaya meningkatkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
Aksi pembentangan merah putih ini tidak hanya dilakukan di Solo tetapi juga di Makassar, Sulawesi Selatan. Pembentangan bendera merah putih raksasa di Laut Makassar tepatnya di Dermaga Polisi Air (Polair), Sulawesi Selatan. diikuti oleh sebanyak 140 perenang dari berbagai kalangan usia. Para perenang membentangkan bendera sepanjang 78 meter.Â
Pembentangan bendera dibagi menjadi beberapa bagian yaitu 17 meter melambangkan tanggal kemerdekaan. Bendera sepanjang 45 meter melambangkan tahun kemerdekaan. Kemudian bagian terakhir ada 8 meter bendera berisikan logo instansi yang turut memeriahkan acara tersebut. (mediaindonesia.com)
Setelah seluruh bagian bendera bisa terbentang sempurna, para perenang mengaraknya menuju Pulau Gusung, Makassar, Sulawesi Selatan dengan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan. Menurut Purnawirawan Sudirman, Ketua Panitia mengatakan jika kegiatan ini dapat memupuk rasa cinta tanah air. Meskipun dalam mengarak bendera tersebut perlu melawan arus agar bisa maksimal tetapi tidak membuat para perenang kewalahan justru mereka mampu membentangkan bendera dengan sempurna.
Dengan adanya berbagai semarak perayaan tersebut poin pentingnya yakni diharapkan dapat menumbuhkan semangat kekeluargaan dan cinta tanah air. Salah satunya dengan pembentangan bendera yang menunjukkan jiwa nasionalisme sebagai warga negara Indonesia.Â
Sekaligus memberikan penegasan mengenai pentingnya mengenang jasa-jasa pahlawan. Karena di zaman dahulu pengibaran bendera merah putih sangat teramat dilarang oleh pemerintah sekutu ketika mereka menempati kekuasaan di wilayah Indonesia.
Â