Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkenang Marsinah

1 Mei 2021   10:49 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:52 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diunduh dari tirto.id

Terkenang Marsinah 

Oleh: Gembul

Matahari berdiri tegak 

Jajaran pamflet penolakan yang diusung para buruh 

Menuntut keadilan dari tangan-tangan kasar pekerja 

Yang tiap kalinya diperintah suka-suka tanpa rela 

Matahari di kepalamu bersaksi

Saat letusan pelor bapak-bapak bersenjata

Gas air mata pecah, basahi derita di punggung kami 

Mendadak air matamu disuling, kaki tanganmu dijerat, suaramu dibungkam, selakanganmu koyak, dan tubuhmu membiru

Tetesan mata air para buruh 

Iring-iringan mengantarmu menuju sepetak tanah

Yang menyimpan luka sembada 

Tiada keadilan membelukar di sisi nisannya 

Sukoharjo, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun