Dari deretan tiang lampu-lampu pada bundaran wajah kota
Telah setia memancarkan cahaya kisah silam di antara pelupuk mata
Gemerlap parade cahaya malam yang susut dari kening bulan
Seperti menandai racauan celetuk rindu merayap di pergelangan kita
Yang kerap tengadah mencecap hal asing tak dikenali
Pada tiang-tiang lampu kota, yang tabah menerangi tiap potongan cerita
Yang tercecer di antara sekat-sekat ruang dada
Tiada habis untuk ditetapkan sebagai keabadian
Sukoharjo, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!