Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Hal Membuat Mozaik Dengam Media Daun Kelompok B Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kapas - Bojonegoro
Lokasi
TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kapas
Lingkup Pendidikan
TK Kelompok B (5-6 Tahun)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus
Penulis
Umi Nasyiyatul Mujadidah, S.Pd.
Tanggal
11 November 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :
- Saat kegiatan membuat mozaik dari daun, ada 9 dari 17 anak yang mengalami kesulitan dalam menempelkan daun dengan rapi.
- Guru selalu memberikan kegiatan yang terlalu sulit pada anak terutama media yang terlalu kecil.
- Guru kurang menggunakan metode yang baik dan menyenangkan bagi anak
- Dari poin-poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pertama selama ini anak terlihat kesulitan dalam membut mozaik dari daun yang diberikan oeh ibu guru. Banyak anak yang ketika disuruh membuat mozaik kurang rapi dan telaten serta tidak suka dengan lem yang dipakai membuat mozaik. Kedua, guru kurang memahami tahapan perkembangan anak. Selama ini guru langsung memberikan kegiatan kepada anak. Ketiga, guru tidak memberikan kegiatan yang menarik entah dari metodenya atau apapun yang bisa membuat anak paham akan sebuah kegiatan yang disampaikan oleh guru.
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena ada banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Dari analisis hasil kajian wawancara dan literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan aspek motorik halus dalam hal membuat mozaik dengan median daun antara lain :
- Anak belum mampu membuat mozaik dengan baik dan benar.
- Guru belum menerapkan kepada anak tahapan-tahapan perkembangan motorik halus mulai dari menempel.
- Guru seharusnya tidak langsung mengajak anak untuk membuat mozaik sehingga anak sulit untuk memahami kegiatan.
Dari penyebab diatas, tantangan yang dihadapi guru adalah :
- Guru harus memberikan kegiatan menempel yang menarik bagi anak melalui metode yang baik dan benar
- Guru harus menciptakan sebuah kegiatan yang dapat menarik minat anak untuk membuat mozaik
- Menyediakan media seperti (macam-macam daun, biji-bijian, dll)
Dalam praktik pembelajaran ini melibatkan :
- Guru
- Peserta didik
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :
- Guru harus memberikan kegiatan yang menarik bagi anak melalui metode yang baik dan benar
Guru dapat memberi contoh cara membuat mozaik dengan baik dan benar.
Guru harus menciptakan sebuah kegiatan yang dapat menarik minat anak untuk membuat mozaik dari daun
- Menyediakan media bercerita seperti (macam-macam daun, biji-bjian, dll)
Pemilihan media juga sangat berpengaruh untuk perkembangan motorik halus anak. Sebelum anak membuat mozaik, mereka akan mendengarkan penjelasan dahulu dari ibu guru. Untuk menarik minat anak untuk membuat mozaik, guru harus pandai membuat atau menciptakan mozaik yang bervariasi contohnya menggunakan daun.
Dengan daun nyata yang kita bawakan jadi lebih menarik, karena anak akan melihat daun tersebut yang disajikan pada kegiatan mozaik.
Kegiatan mozaik yang tidak terlalu banyak juga dapat memudahkan anak untuk menempelkan daun.
- Langkah-langkah dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut  :
- Guru menjelaskan cara membuat mozaik dengan suara dan intonasi yang jelas.
- Guru memberi contoh membuat mozaik dari daun.
- Guru menggunakan mozaik yang menarik untuk anak.
- Anak membuat mozaik dari daun dengan antusias karena mozaik yang sajikan seperti gambar hidup.
Alat dan bahan :
Daun, lem kayu, LKA
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dapat terlihat diantaranya :
- Dengan membuat mozaik yang tidak terlalu banyak, kemudian media yang kita gunakan menarik anak, maka anak menjadi antusias dan tidak mudah bosan.
- Membuat mozaik dengan teknik yang tepat anak lebih paham dengan apa yang sudah kita sampaikan.
- Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat mozaik yang telah dijelaskan dan dicontohkan oleh guru dengan versi mereka sendiri, yang penting intinya sama.
Dampak dari aksi PPL Siklus 3 ini adalah dari 3 anak yang belum mampu membuat mozaik dengan tepat ada 5 anak yang mengalami peningkatan yaitu mendapatkan nilai BSB (Berkembang Sangat Baik) dan 9 anak mendapatkan BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penggunakan media daun sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Respon kepala sekolah dan teman sejawat terkait dengan strategi yang dilakukan yaitu sangat positif dan mendukung dengan praktik pembelajaran ini, dan meminta terus mempertahankan walaupun nanti sudah tidak melaksanakan PPG. Guru mampu memberikan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi anak agar mampu memahami pembelajaran dengan baik, respon dosen dan guru pamong sangat baik dan memberi masukan untuk pembelajaran kedepannya agar lebih baik lagi.
Faktor keberhasilan dari aksi ini adalah perencanaan yang matang, persiapan yang dilakukan harus maksimal dan dilakukan jauh-jauh hari, serta pelaksanaan dilakukan secara optimal dan sebaik mungkin.
Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan  proses ini adalah persiapan itu penting dalam membuat RPP, guru harus memiliki kemampuan pedagogik yang baik, pemilihan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H