Mohon tunggu...
Umi Melanie Putri
Umi Melanie Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama saya Umi Melanie Putri, dan saya memiliki dua panggilan nama, yaitu Umi dan Melanie, namun teman-teman kuliah saya lebih banyak yang memanggil saya dengan nama Melanie. Saya lahir pada tanggal 30 Desember 2004 di Jakarta, dan saat ini saya berdomisili di Tangerang Selatan, tepatnya di Bintaro. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertama saya adalah seorang perempuan yang bernama Umi Medina Chamiel yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMPN 6 Tangerang Selatan, dan seorang laki-laki yang bernama Restu Bumi yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SDN Pondok Pucung 05. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 dengan program studi Perbankan Syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum saya menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya telah menyelesaikan masa pendidikan saya di TK An-Nur, SDN Pondok Pucung 02, SMP Al-Mubarak, dan SMAN 10 Tangerang Selatan. Kegiatan yang saat ini saya lakukan tentunya adalah belajar, karena saya adalah seorang mahasiswa semester 2, dan saya juga melakukan kegiatan sebagai seorang kakak, seperti membantu adik saya belajar, maupun melakukan pekerjaan rumah. Organisasi yang saya ikuti di semester 2 ini hanyalah Entrepreneur Learning Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan saya mengikuti organisasi tersebut adalah untuk mempelajari kemampuan berbisnis untuk diri saya sendiri, dan menurut saya hal tersebut juga merujuk ke program studi yang saat ini saya tekuni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Menulis 2: Teks Deskripsi Impresionistis Picco si Kucing

15 Maret 2023   22:28 Diperbarui: 15 Maret 2023   22:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya memiliki hewan peliharaan yang bernama Picco, ia adalah seekor kucing yang berjenis kelamin betina. Picco memiliki bulu berwarna coklat muda dengan motif totol-totol seperti harimau. Saya bertemu dengan Picco pada tahun 2020, ia saya temukan di depan rumah saya, tepatnya di dekat pohon. Saya merawatnya dari kecil hingga saat ini.

Kini Picco memiliki dua anak yang masih hidup hingga saat ini. Kedua dari mereka memiliki bulu yang berwarna dan bermotif sama persis seperti induknya. Keluarga saya sering memanggil kedua anak Picco dengan nama Abang dan Adik. Kami memanggil seperti itu karena Picco melahirkan mereka berbeda waktu, dan kebetulan anak pertamanya berjenis kelamin jantan.

Ketika Picco datang kerumah kami, kami merasa sangat senang karena Picco adalah kucing yang sangat menyenangkan dan sangat hiperaktif. Namun kini, Picco telah beranjak dewasa dan sedang hamil lagi. Picco tidak mau disentuh sedikitpun dan lebih banyak memilih waktu untuk sendiri di luar rumah.

Tetapi karena Picco telah melahirkan dua orang anak yaitu Abang dan Adik, kami sekeluarga tidak merasakan kesepian sedikitpun karena anak-anak Picco sangatlah lucu dan hiperaktif seperti induknya.
Mainan kesukaan kedua anak Picco adalah lidi yang panjang, mereka tidak akan menolak bercanda jika diberi lidi seperti itu.

Mereka berdua diberi makan sehari dua kali ketika pagi sebelum saya berangkat kuliah, dan sore menjelang magrib. Makanan kesukaannya adalah whiskas ikan tuna basah.

Terkadang Picco marah ketika anak-anaknya berada di sekitarnya, mungkin hal tersebut terjadi karena Picco sedang hamil dan tidak mau sedikitpun disentuh. Picco tidak mau makan jika anak-anaknya berada di sekitarnya. Ketika Picco marah, maka bulunya akan berdiri dan ekornya pun berdiri.

Anak-anak Picco sering bermain di dapur rumah kami, mungkin itu juga karena mereka selalu merasa lapar dan tidak pernah kenyang.
Sejauh ini, baik Abang ataupun Adik, tidak pernah bertengkar satu sama lain. Justru mereka selalu bercanda dan sering membagi makanan satu sama lain. Mereka sangat lucu sebagai seekor kucing dan saling melengkapi sebagai saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun