Mohon tunggu...
Umi Maslakha
Umi Maslakha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Islam Anak Usia Dini, D99219074

kamu tidak bisa bahagia setiap hari, tetapi akan ada hal-hal yang bisa membuatmu bahagia setiap hari. (xm,exo)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Sosiometri pada Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

2 November 2021   11:39 Diperbarui: 2 November 2021   11:47 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih yang dimaksud teknik sosiometri itu? Lalu perkembangan sosial emosional sendiri apa? Tenang para pembaca yang terhormat, disini penulis akan menjelaskan lebih dalam lagi tentang teknik sosiometri pada perkembangan sosial emosional. Sebelum itu penulis akan menjelaskan sedikit tentang anak usia dini agar para pembaca tidak meresa bingung dengan kata "anak usia dini" yang ada di dalam naskah tulisan ini. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun, anak usia dini termasuk ke dalam pengelompokan ke dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Anak usia dini memiliki karakter yang berbeda-beda, apalagi dengan orang dewasa. 

Anak usia dini aktif, miliki rasa ingin tahu yang kuat. Sekarang penulis menjelaskan tentang apa itu teknik sosiometri. Teknik sosiometri adalah pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran untuk menelaah struktur hubungan sosial di antara peserta didik yang ada di dalam kelas ataupun sekolah. 

Seorang peneliti yang bernama Jacob Levi Moreno menciptakan istilah sosiometri, sosiometri adalah metodelogi untuk melacak vektor energi hubungan interpersonal dalam kelompok. 

Kegunaan sosiometri sendiri adalah untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara individual.  Dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa teknik sosiometri adalah mengukur tingkat keterkaitan, hubungan sosial di antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. (Winayarti, 2020)

Sama halnya dengan perkembangan sosial emosional anak usia dini. Perkembangan sosial emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Pada tingkatan interaksi yang di alami oleh anak berawal dari orang tuanya, saudara hingga teman bermainnya. 

Menurut Hurlock perkembangan sosial emosional adalah perkembangan prilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial, dimana perkembangan sosial emosional anak dilatih untuk merangsang rangsangan sosial terutama pada tuntutan kelompok serta belajar bergaul dan juga tingkah laku. ( Agneta Syela Bayan, 2019).  

Menanamkan teknik sosiometri ke dalam perkembangan sosial emosional anak membawa anak-anak dapat berinteraksi dengan teman sebayanya. Yang awalnya anak itu tidak dapat bersosialisasi, malu mengutarakan pendapatnya kepada teman-temanya lambat laun mereka akan bersosialisasi dengan sendirinya.

Teknik sosiometri sering digunakan untuk membantu  mengevaluasi interaksi aantara anak berkebutuhan khusus , serta mempertahankan interaksi sosial  atau bergaul anatara anak yang cacat dan non cacat. (Avramidis, 2011).  Sosiometri sendiri memiliki alat yang digunakan sebagai mengukur, mengeskplorasi, serta mengembangkan hubungan. 

Di dalam sosiometri terdapat 2 macam diantaranya yang pertama ada sosiometri penelitian dan yang kedua ada sosiometri penerapan. Sosiometri penilitian tindakan yang dilakukan dengan cara menjelajahi jaringan sosial emosional hubungan kelompok dengan menggunakan kriteria tertentu. Sedangkan sosiometri penerapan adalah yang dimanfaatkan dengan berbagai metode untuk membantu orang-orang, dan memperluas jaringan yang ada psiko-sosial.

Adapun ciri penggunaan teknik sosiometri yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah, pengajar menjelaskan kepada siswa yang tergabung ke dalam suatu kelompok, misalnya dalam satuan kelas. Nah di dalam satuan kelas akan dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang berisikan 4-6 anggota atau anak dalam rangka untuk melaksanakan kegiatan. 

Misalnya hendak pergi bertamasya ke kebun binatang, pembentukan kelompok dalam belajar di dalam kelas maupun di luar kelas, dan yang terakhir adalah kelompok acara makan bersama yang biasanya diadakan di lembaga PAUD. Dari kegiatan tersebut merupakan pergaulan sosial yang dapat menumbuhkan perkembangan sosial emosional, seperti anak akan mampu mengendalikan emosinya, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan beradaptasi dengan tema-teman sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun