Mohon tunggu...
Marfa Umi
Marfa Umi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Menikmati proses menulis sebagai jalan menemukan hal-hal menakjubkan. Senang menonton film-film.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resolusi Menyelami Kembali Hobi Baca yang Tertunda Sejak 2016

6 Mei 2023   23:50 Diperbarui: 21 Februari 2024   15:05 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan pertamaku pada sebuah hobi atau kesenangan tertentu adalah membaca. Bukan dengan bacaan fiksi yang mengisi hobi di masa-masa remajaku, melainkan buku pelajaran yang kertasnya sudah berwarna kuning. Ceritanya, begini:

Kala itu waktu SD, seperti biasa mendapatkan tugas yang harus dikerjakan di buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Ada pertanyaan yang tak bisa kujawab karena materi di LKS tak lengkap, sedangkan buku-buku paket materi hanya ada di sekolah. 

Dulu belum ada internet yang bisa kugunakan seperti IndiHome yang bisa membantu memahami materi lebih dalam, jadilah meminjam buku milik saudara. 

Ternyata ada latihan soal yang sama berikut dengan penjelasan di bawahnya, sontak aku senang karena bukan hanya menemukan jawaban namun terlebih dahulu lebih paham pada materi soal tersebut.

Kemudian ketika perpustakaan SD dibangun, aku tambah senang karena terdapat buku-buku baru dan banyak ensiklopedia. Membaca menjadi hiburan yang teramat menyenangkan karena menambah pengetahuan dan juga membaca cerita-cerita pendek. Aku mencoba banyak jenis bacaan yang ada di sana, termasuk koran yang beberapa hari sekali hadir di rak koran. Aku juga sempat mengikuti lomba resensi buku, meskipun hasilnya kalah namun tak membuat patah hati begitu saja. Kebiasaan meminjam buku ini berlanjut sampai SMP, dan waktu SMK merambah ke peminjaman di taman bacaan. Terkadang aku juga membeli novel-novel incaranku, namun versi bekas atau secondhand karena terbatasnya tabungan yang kukumpulkan dari uang saku.

Pada tahun 2016, hobi ini ternyata "bisa" tersingkirkan karena sibuknya masa kuliah. Buku-buku yang kuboyong dari rumah bahkan masih ada yang belum kubaca di kos, hingga aku pulang ke rumah lagi. Sebetulnya aku merindukan juga membaca buku dan menulis resensinya di blog, namun akhirnya tetap berada di nomor sekian. Lagipula waktu itu jurusanku adalah Sastra Inggris, jadi tetap membaca bacaan dan mendiskusikannya di kelas.

2020 dan 2021 aku gila-gilaan membeli banyak buku, awalnya karena mendapatkan hadiah dan aku seakan balas dendam membeli banyak buku impianku. Hampir tiap bulan ada juga satu buku yang kubeli, sampai cukup memenuhi satu tingkat lemari di ruanganku. 2023 aku berhenti membeli buku-buku karena alasannya adalah; aku punya "segudang" buku yang belum terbaca. Aku takut seiring bertambahnya usia, minat dan preferensi pada bacaan pada tahun aku membeli akan berubah dan justru jadi tak menyukainya.

Kembali ke masa kini, kupikir aku ingin memulai kembali menyelami membaca buku dengan serius dan tanggung jawab. Aku mulai kembali dari nol dan menekan keambisiusan untuk membaca jumlah buku tertentu dalam satu tahun. Maka aku akan memulai resolusi baru di quarter kedua tahun ini dengan; menipiskan buku-buku yang sudah lama tertumpuk dengan langkah berikut:

1. Menyortir Buku Yang Lebih Disukai Terlebih Dahulu

dokpri
dokpri

Langkah pertama, aku akan memisahkan tumpukan buku tersebut menjadi lebih sedikit yaitu buku-buku yang paling aku senangi. Dengan begitu, aku tak akan merasa beban dan antusias karena buku-buku yang kubaca merupakan favorit atau incaranku.

2. Membaca Buku yang Akan Diadaptasi di Tahun 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun