Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar

10 Juni 2022   19:08 Diperbarui: 10 Juni 2022   19:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Vitamin penambah nafsu makan untuk anak-anak yang bagus apa ya?" Pesan wa dari kakak semata wayangku.

" Buat Alika?" Tanyaku membalas pesannya. 

Alika adalah anak bungsu kakakku. Sejak kecil susah sekali makan. Bahkan sampai usia 4 tahun, dia jarang sekali makan nasi. Mau makan, kalau sama chicken, sebutan nya untuk ayam goreng cepat saji. Itupun hanya satu dua suap. Selebihnya hanya kremesan nya. Daging ayamnya juga tidak disentuh. 

" Iya."

" Vitamin penambah nafsu makan memang baik untuk merangsang nafsu makan anak. Pilih yang ada kandungan lysin, misalnya biolys*n, apial*s, dan lain-lain. Atau yang ada kandungan vitamin B kompleks dan temulawak, misalnya curcum* sirup. Masih minum susu pake DOT?"

" Sudah jauh berkurang karena ganti susu."jawab kakakku.

"Kalau bisa, minum susu nya pake gelas mas, kelamaan pake DOT nanti eman-eman gigi nya!"

" Iya, nanti coba dibelikan vitaminnya dulu," jawab kakakku.

" Yang penting orang tuanya tetep berusaha ya Mas. Sering-sering ajak makan keluar, biar dia seneng. Cari tau makanan kesukaannya. Kalo belum mau makan nasi jangan dipaksa. Makan cemilan ringan seperti tempe, tahu, buah dan sayur itu sudah bagus. Jangan lupa, apresiasi. Kalau sudah mau makan, beri pujian. Jangan salah sedikit langsung diomelin!"

" Tau aja, ayah nya suka marah-marah!" Kakakku menulis emoticon ngakak. Aku hanya mesem. Karakter kakakku ini memang keras. Apapun kalau ada hal-hal diluar kuasanya pasti bawaannya marah. Ngomel-ngomel dan kadang keluar kata-kata kasar. Beberapa waktu belakangan, kedewasaan nya mulai muncul. Watak temperamentalnya sedikit berkurang. Mungkin pengaruh usia yang semakin menua.

" Ya iyalah. Kita aja orang dewasa suka kalau dipuji. Sebel kalo diomeli. Apalagi anak-anak. Yang dilakukan anak-anak sekecil apapun, kalau itu baik harus kita puji. Biar jadi kebiasaan. Aku juga belajar melakukan itu mas, dan ternyata gak gampang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun