Anak-anak Indonesia kurang diperkenalkan tentang profesi sejak dini. Berbeda dengan anak-anak di Jepang. Ketika di kelas semua anak-anak (TK sampai SD kelas 4), diminta bercerita tentang pekerjaaan Orang Tuanya. Semua bercerita dengan bangga tentang pekerjaan Orang Tuanya "Ayah saya tukang pos, yang mengantarkan surat-surat dari kepada orang-orang yang berjauhan", "Ibu saya bekerja di rumah membantu kami belajar mengerjakan PR", "Ibu saya perawat, melayani orang sakit" dan seterusnya.
 Di Indonesia seharusnya sejak dari kecil anak-anak diperkenalkan bahwa pekerjaan apapun yang dilakukan selain mencuri atau merampok adalah baik. Ibu yang penjual pecel, setiap pagi mengantarkan makanan yang ditunggu mereka yang kelaparan dan butuh makan sayuran", "Ayah saya tukang bubur keliling, menyediakan sarapan buat mereka yang suka makan bubur,lansia atau anak-anak" "Ayah dan Ibu saya buruh tani, yang mengerjakan sawah, menanam padi, merawatnya sehingga jadi beras, lalu jadi nasi dan dimakan oleh kita setiap hari" dst.
Bahwa sekarang telah terjadi transformasi teknologi yang tinggi dan cepat, pada kenyataannya di Indonesia, kehidupan bersahaja dan manual masih terjadi. Orang-orang menanam padi dengan manual, menanam dan merawat jagung atau tanaman lain secara manual. Semua itu bukan untuk dianggap tertinggal atau lemah, bahkan kini percampuran antara manual dan digital terjadi. Bukankah semua minuman kemasan herbal, baik dalam bentuk pil atau sachet bermula dari mereka yang menanam empon-empon (rempah rempah, akar obat-obatan)..
Yang perlu diperkenalkan kepada anak-anak adalah bahwa mereka setiap hari makan nasi misalnya, itu tidak tiba-tiba jadi nasi dipiring. Ada yang memasak, ada yang menjual beras, ada yang mengolah dari padi menjadi beras, ditumbuk atau digiling, ada yang menanam, ada yang memelihara pohon padi dsb.Â
Juga misalnya ketika anak membeli bakso atau cendol, bisalah diperkenalkan bahwa, bakso terdiri dari mie dan bihun yang terbuat dari terigu dan beras, bakso dibuat bagaimana...sederhana saja dengan bahasa anak-anak. Hal ini akan menjadikan pengetahuan sekaligus juga anak akan menghargai bahwa segala sesuatu haruslah diperjuangkan dikerjakan dan tidak tiba-tiba ada di meja makan. Sekalipun yang disediakan mie instant di dalam rumah... disitu ada buruh yang bekerja menyiapkan sebungkus mie...dsb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H