Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Golput

30 Juli 2012   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tahukah
golput bisa menambah golongan hitam
kenapa kau tak pilih saja
hijau
merah
kuning atau biru

dunia tak sekedar hitam dan putih
pelangi
merah, kuning, hijau
bahkan warna-warna baru
indigo, magenta, maroon

warna-warna baju tradisional
warna-warna kulit
warna-warna suara
warna kebijakan
warna kebobrokan
juga warna-warna harap

hitam
hanya
jika lihat dari jauh

warna-warna nyata politik
deal-deal
di hotel
di warung kopi
di rumah-rumah gedong
di tempat tidur

golongan putih
yang tak ikut memilih
memberi apa pada negeri?
harap? keputus asaan?

golput Amerika Serikat lebih dari 30%
golput Inggris Raya lebih dari 30%
lalu?
mereka,
kita
samakah?

darah dan air mata membayar suara kita
17 agustus 1945
itulah suara "dengan ini menyatakan kemerdekaanya"

aah golput
yang mengaku memilih adalah pilihan
apa benar

lalu apa setelah itu?
menghujat penguasa
memaki anggota dewan

lha anda kan tak memilih mereka?



Umi Lasmina
Mid July,2004

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun