Mohon tunggu...
Umi Kulsum
Umi Kulsum Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Hanya Perempuan yang Menjadi Sumber Fitnah?

15 Juni 2023   21:10 Diperbarui: 15 Juni 2023   21:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian mendengar anggapan yang mengatakan wanita adalah sumber fitnah? Ya, memang anggapan tersebut mempunyai dasar, disandarkan dari cuplikan hadis-hadis Rasulullah SAW diantaranya: 

عَنْ أَسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا تَرَكْتُ بَعْدِي عَلَى أُمَّتِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ هَذَا حَدِيثٌ مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ

Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sepeninggalku, tidak ada (sumber) bencana yang lebih besar bagi laki-laki selain dari pada wanita.” (Hadis Shahih riwayat Bukhari dan Muslim).

Hadits tersebut menegaskan bahwa fitnah yang paling besar bagi laki-laki adalah dari wanita. Namun, kalian -bagi pembaca wanita- apakah setuju dengan pernyataan diatas? Fitnah ini terjadi bukan semata disebabkan karena si wanitanya, tetapi juga karena laki-laki memiliki nafsu syahwat yang berlebihan kepada wanita. 

Penulis buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah, H Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan bahwa tak hanya fitnah, perempuan pun bisa jadi anugerah. Menurutnya jika perempuan selalu dicenderungkan dengan beragam fitnah, bukan perempuan saja yang demikian. Laki-laki pun bisa diperlakukan dengan hal serupa. Oleh karena itu mari kita menjauhi perilaku berat sebelah dalam menghukumi sesuatu dan tidak saling menjadi fitnah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun