Mohon tunggu...
Umi KulsumNurQ
Umi KulsumNurQ Mohon Tunggu... Dosen - Nama lengkap Umi Kulsum Nur Qomariah

Umi kulsum nur qomariah adalah seorang pengajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kepedulian Pengusaha Tahu Terhadap Konservasi Lingkungan Dengan Memanfaatkan Hasil Samping Produksi Tahu Menjadi Biogas

22 September 2019   16:22 Diperbarui: 22 September 2019   16:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jombang adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Timur. Selain dikenal sebagai kota santri, Jombang terkenal karena adanya industri tahu yang menyebar di tiap daerah. Sebagai contoh industri tahu di Jombang terdapat di dusun Bapang desa Sumbermulyo kecamatan Jogoroto (produksi sejak tahun 2002). Sama seperti industri yang lain limbah cair yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai. Hal ini jika dilakukan secara terus menerus akan merusak lingkungan air dan tanah di daerah tersebut. Banyak industri tahu yang tidak mengolah limbah cair dan cenderung lebih sering membuangnya ke sungai. Hal ini disebabkan antara lain: keterbatasan dana, tidak tersedia teknologi pengolahan limbah untuk industri kecil, pengusaha tidak melihat kemanfaatan pengolahan limbah cair, tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidupnya masih rendah.

img-20190922-161400-5d873fc1097f363fb211eba2.jpg
img-20190922-161400-5d873fc1097f363fb211eba2.jpg
Mengingat industri tahu merupakan industri dengan skala kecil, maka membutuhkan instalasi pengolahan limbah dengan perangkat sederhana, biaya operasional murah, dan memiliki nilai ekonomis serta ramah lingkungan. Untuk membantu menangani masalah limbah di dusun tersebut maka maka tim peneliti dari Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Suci Prihatiningtyas dan Fatikhatun Nikmatus Sholihah) dan Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang (Meriana Wahyu Nugroho) berupaya melakukan sosialisasi kepada pengusaha tahu untuk memanfaatkan limbah cair tahu sebagai biogas.


Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran hewan dan manusia, limbah domestik (rumah tangga), dan limbah hasil produksi. Kandungan utama dalam biogas adalah gas metana dan karbondioksida.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh pengusaha tahu dan remaja karang taruna. Dalam kegiatan tersebut memaparkan macam-macam limbah, kandungan limbah dan bahaya limbah bagi lingkungan, pembuatan biodigester dan pembuatan biogas. Proses pembuatan biogas membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu. Biogas yang dihasilkan dari  proses fermentasi dapat digunakan sebagai penganti LPG yang dapat menyalakan kompor untuk memasak.

Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh warga dusun Bapang dapat merasakan manfaatnya. Selain manfaat biogas sebagai penganti LPG tetapi juga dapat menciptakan kepedulian warga dalam menjaga konservasi lingkungan.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kemenristekdikti sebagai sponsor dan LPPM Universitas KH. A. wahab Hasbullah yang telah mensupport dalam program ini. Terimakasih juga diucapkan kepada Bapak Abdul Qodir sebagai Mitra Pengabdian Masyarakat./fns

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun