Mohon tunggu...
Umi khoirun nisyak
Umi khoirun nisyak Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember Kampus Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Botok Telur Asin dan Pemberian Logo Produk Bentuk Usaha Meningkatkan Pendapatan Usaha Telur di Desa Kerpangan

5 September 2021   12:27 Diperbarui: 5 September 2021   12:28 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Telur Asin dengan Logo Produk/dokpri

Adapun program pada kegiatan KKN yang dibuat yakni dengan membuat inovasi produk dan juga memberikan label atau brand kepada produk dari usaha tersebut. Logo/brand merupakan salah satu item yang harus ada pada produk yang akan dijual kepada konsumen. 

Hal ini dikarenan logo/ brand merupakan identitas produk yang menggambarkan atau untuk menginformasikan kepada konsumen tentang produk yang diproduksi oleh suatu usaha.  Logo tersebut dibuat dikarenakan pada usaha yang dibina belum mencamtumkan logo produk pada produk tersebut. 

Hal ini dapat mengakibatkan produk dapat dijadikan sebagai produk dari pihak lain dan dapat juga dijadikan sebagai bahan untuk menjatuhkan usaha. Logo produk yang dibuat ini berupa stempel yang nantinya distempel pada telur asin yang akan dijual.

Gambar 2. Telur Asin dengan Logo Produk/dokpri
Gambar 2. Telur Asin dengan Logo Produk/dokpri

Inovasi produk yang dibuat ini adalah botok telur asin. Botok telur asin adalah salah satu inovasi yang pada proses produksinya memanfaatkan bahan yang ada di sekitar usaha sehingga dapat menekan biaya produksi. 

Telur asin yang dipakai untuk botok telur asin ini yakni dengan memakai telur yang tidak lulus tahap sortasi sebelum dimasak. Maksud dari tidak lulus tahap sortasi yakni terdapat keretakan sehingga akan berakibat pecah saat nanti dimasak dan juga mengakibatkan harga jual menurun. Adanya botok telur asin ini sebagai solusi dari masalah telur tersebut.

Botok telur asin ini selain menjadi solusi masalah tadi juga menjadikan nilai jual telur asin menjadi tinggi. 

Telur asin yang tidak lulus sortasi dijual oleh wirausaha ini yakni dihargai senilai Rp 2.000/ butir ketika diberi inovasi berupa dijadikan botok telur asin harga jual yang diberikan menjadi RP 3.000/pcs sehingga terdapat kenaikan harga jual dari produk tersebut. 

Kenaikan harga jual yang cukup tinggi inilah menjadikan tujuan dari mahasiswa agar dapat menabah pendapatan dari wirausaha telur di Desa Kerpangan ini menjadi meningkat dan dapat mensejahterakan keluarganya.  

Botok telur asin ini juga dijadikan sebagai inovasi dari usaha ini karena botok telur asin peluang usaha yang belum banyak ada di masyarakat sekitar usaha telur ini.

Gambar 3. Inovasi Botok Telur Asin/dokpri
Gambar 3. Inovasi Botok Telur Asin/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun