Mohon tunggu...
Umi Hanik
Umi Hanik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme dan Siapa Tokoh Pelopornya?

27 Mei 2020   22:01 Diperbarui: 27 Mei 2020   22:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Baik disini saya akan memaparan materi tentang filsafat pendidikan rekontruksionisme siapa saja tokoh pelopor filsafat pendidikan rekontruksionisme. Yang pertama saya akan menjelaskan filsafat pendidikan rekontruksionisme dan yang kedua saya akan menjelaskan tokoh pelopor filsafat pendidikrekontruksionisme.

A. Pengertian filsafat pendidikan Rekontruksionisme
Dalam bahasa ingris rekontruksionisme berasal dari kata reconstruct yang artinya menyusun kembali. Filsafat Pendidikan rekontruksionisme memiliki pandangan ingin mengubah tatanan susunan hidup yang sudah lama dan diubah menjadi sebuah tatanan susunan hidup yang baru dan juga moderen. Filsafat Pendidikan rekontruksionisme prinsipnya sama dengan filsafat pendidikan perennialisme yaitu ingin menyataan tentang krisis kebudayaan diera moderen. Meskipun memiliki prinsip yang sama keduanya memiliki cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan sebuah persoalan dalam kehidupan dan cara  mengembalikan kebudayaan yang sesuai dengan kehidupan.

Filsafat Pendidikan Perennialisme mengungkapkan cara mengatasi krisis yaitu dengan kembali pada budaya di zaman dulu yang sudah dipercaya dianggap baik, dan  terbukti bisa membuat orang baik. Sedangkan filsafat pendidikan rekontruksionisme mengungkapkan cara mengatasi krisis yaitu dengan mecari kesepakatan sesama manusia agar dapar dengan mudah untuk mengatur tatanan kehidupan manusia dan juga lingkungannya.

Jadi pada intinya aliran filsafat rekontruksionisme itu memiliki pandangan bahwasanya yang bisa menyelamatkan dunia beserta isinya itu adalah manusia yang hidup didalamnya. Untuk menyelamatkan dunia itu dengan pendidikan yang bisa membina manusia dibidang spiritual dan juga intelektual dengan memperhatikan norma dan aturan yang sesuai dengan kehidupan demi generasi saat ini dan di masa yang akan datang. Filsafat pendidikan rekontruksionisme memberi kebebasan dalam memilih sebuah pendidikan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, agar manusia bisa memiliki kemampuan mengolah kemampuan dalam fikirannya dan bisa mengekspresikan diri dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme.
Tokoh pelopor filsafat pendidikan Rekontruksionisme yaitu sebagai berikut:

1.  George counts
Beliau lahir di Amerika pada bulan 9 Desember 1889. Beliau mengungkapkan ingin membangun masyarakat baru sesuai dengan kehidupan yang  berkeadilan. Beliau juga memiliki pandangan pendidikan sudah sepatutnya memiliki hubungan sosial untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalamkehidupan sehari-hari. Pendidikan harus bisa memberikan perubahan  dalam kehidupan sosial. 

Filsafat Pendidikan rekontruksionisme memilik prinsip bahwa pendidikan harus bisa menjadi agen perubaha, konsepsi peradaban dan juga perumusan untuk menyiapkan pendidik agar bisa menyelesaikan permasalahan krisis sosial dan ketertinggalan budaya masa moderen. Caranya yaitu dengan memberikan, gagasan, pemahaman tentang keyakinan dan nilai yang terkandung dalam kondisi sosial yang sudah berubah. Jadi tugas seorang pendidik adalah merubah perilaku seseorang dalam pendidikan karena pendidik memiliki peran penting yang paling utama dalam pendidikan yang ada disekolah.

2. Caroline Part
Beliau mengungkapkan bahwasannya didalan filsafat pendidikan rekontruksionisme itu dasarnya lahir dari sebuah anggapan bahwasanya kaum progresif memikirkan dan memiliki keterlibatan dengan permasalahan yang ada sekarang. Pada pandangan orang konsepsional yang memiliki pengaruh pada masa ini adalah nilai yang sangat besar pengaruh dari sekolah yang harus bisa memberikan pengaruh terhadap manusi agar bisa berfikir secara konstruktif. Jadi dalam filsafat pendidikan rekontruksionisme ini untuk mencapai tujuan dari pendidikan adalah dengan cara mencari sebuah kesepakatan bersama antar manusia, agar tatanan manusia bisa diatur dengan mudah beserta lingkungannya.

3. Paulo Freire
Beliau lahir pada tanggal 19 September 1921 dan wafat pada tanggal 2 Mei 1997. Beliau merupakan tokoh pelopor filsafat pendidikan rekontruksionisme yang paling utama. Beliau mengungkapkan bahwasannya pendidikan bertujuan untuk membuka mata wawasan pengetahuan peserta didik agar agar peserta didik tau kemampuan yang dimiliki dan nantinya bisa melakukan perubahan sosial. Cara membuka mata wawasan pengetahuan peserta didik biasanya bisa disebut dengan konsientasi yang artinya pemahaman mengenai keadaan yang nyata yang sedang dialami peserta didik.

Tujuan dari konsientasi ini untuk membongkar apa itu yang dimaksudkan Freire tentang kebudayaan diam, yaitu sebuah kondisi di mana manusia harus tunduk dan juga patuh terhadap penguasa, sehingga masyarakat tidak bisa menanyakan keberadaannya dan nantinya masyarakat  harus bisa menerima kebenarannya. Masyarakat nantinya dalam menerima keberadaannya itu secara fatalistis. Artinya, pendidikan dijadikan alat yang didalamnya ada unsur politik yang bisa membuat manusia menjadi pasif. 

Metode pendidikan yang digunakan adalah banking off education yang didalam mengandung unsur penindasan kecerdasan realitas sejati yang memiliki karakter naratif. Intinya guru sebagai Beliau mengungkapkan hubungan antara guru dengan murid itu bukan banking off education, akan tetapi lebih kepada hubungan dialogika.

Jadi pada intinya seorang guru itu tidak hanya mengajarkan materi kepada peserta didik, akan tetapi guru juga belajar didalam proses belajar mengajar. Guru dan peserta didik sama-sama berfikir kritis dalam sebuah penelitian maupun penyelidikan dalam pembelajaran. Nantinya peserta didik juga bisa menanyakan pengetahuan yang sudah diberikan oleh guru secara kritis. Peserta didik bisa dianggap berhasil bila mampu memahami materi yang diberikan oleh guru secara kritis, nantinya  dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dan juga mampu memanfaatkan ilmu yang sudah didapat untuk melakukan sebuah perubahan.

Sekian terimakasih semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun