Pada era revolusi indutri 4.0 sekarang ini, keberadaan teknologi sudah menjadi bagian dari proses kehidupan seseorang. Melihat keberagaman masyarakat dengan latar belakang yang berbeda tidak membatasi penggunaan teknologi menjadi terbatas pula dalam kehidupan mereka.
Di dunia maya, mulai dari anak balita hingga lansia bisa kita akses kehidupannya. Sama halnya dengan kalangan remaja yang mana menjadi salah satu pemeran utama dalam pemanfaatan teknologi saat ini, mengingat perkembangan usia dengan karakteristik uniknya mulai dari rasa keingintahuan yang begitu besar hingga kemampuan cepatnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan sebagai dampak adanya teknologi masa kini.
Teknologi yang berdampak pada kehidupan seseorang saat ini tetap menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Pada satu sisi, teknologi sangat membantu keberlangsungan kehidupan seseorang, mulai dari penggunaan untuk berkomunikasi, berbagi informasi, mengembangkan usaha, sumber belajar, bahkan sebagai pendukung pemberian layanan/kegiatan sosial.
 Di sisi lain, ternyata sebagai pengguna teknologi kita juga perlu memperhatikan kemungkinan risiko lain yang bisa terjadi. Satu hal yang sangat riskan dan erat dengan kehadiran teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kecanduan. Kecanduan melalui teknologi, pada hal ini yaitu gawai perlu menjadi perhatian penuh bagi setiap penggunanya.
Penggunaan teknologi terjadi hampir di seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali pemanfaatan teknologi di dalam dunia pendidikan. Kebutuhan akan penyesuaian terhadap perkembangan peserta didik dan layanan pembelajaran mendorong para pendidik untuk terampil menguasai teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam prosesnya di sekolah.
 Tentunya, situasi ini juga mendorong para peserta didik terutama usia remaja (SMP/SMA/K) memanfaatkan gawai yang bisa memfasilitasi proses belajarnya.Â
Masa remaja yang menunjukkan perkembangan emosional dalam kondisi krisis, mengingat pengaruh lingkungan, tekanan, bahkan konflik internal memengaruhi kondisi psikologis remaja. Remaja yang belum mampu memiliki kemampuan mengendalikan dan mengelola emosi, cenderung lebih berisiko terpengaruh oleh lingkungan sekitar, termasuk gawai yang mana secara tidak langsung memberikan rasa kesenangan atau kepuasan terhadap penggunanya.
Maka, gawai memesatkan atau menyesatkan bagi proses berkembangnya diri peserta didik terutama usia remaja? Dua kemungkinan tersebut akan berdampak pada remaja sebagai salah satu usia mayoritas pengguna gawai. Akan tetapi kecenderungan salah satunya bergantung pada remaja itu sendiri.Â
Di lingkungan sekolah, pengawasan dan bimbingan dapat diberikan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan. Di lingkungan rumah, orangtua dalam melakukan hal yang sama. Akan tetapi, bagaimana dengan lingkungan luar yang mana sekolah dan orangtua terbatas untuk menjangkaunya?
Hal tersebut akan sangat bergantung pada kemampuan remaja itu sendiri dalam menggunakan gawai. Remaja dengan pengendalian diri yang tinggi cenderung lebih mampu untuk menguasai penggunaan gawai secara positif, seperti untuk belajar dan diskusi online, komunikasi dengan orangtua, mengembangkan hobi/skill tertentu, dan sebagainya.Â
Remaja dengan kemampuan kontrol diri dapat membatasi bahkan menghindari pengaruh gawai yang berisiko menimbulkan kecanduan. Situasi lain tentu akan dialami remaja yang kesulitan mengendalikan diri, sehingga pengaruh negatif yang bahkan muncul bukan hanya dari lingkungan sekitar melainkan dari gawai itu sendiri akan terjadi pada remaja.
Oleh karenanya, gawai dapat mendukung kemajuan pesat terhadap perkembangkan remaja bergantung pada kemampuan remaja itu sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar (sekolah, rumah). Sebaliknya, gawai akan memengaruhi remaja hingga tingkat kecanduan yang berdampak pada aspek kehidupannya yang lain apabila mereka belum memiliki keterampilan kontrol diri yang tinggi.Â
Maka, penting bagi para pendidik untuk selalu mendampingi dan memberikan bimbingan sebagai bentuk pencegahan supaya peserta didik tidak terjerumus pada tingkat kecanduan gawai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H