Mohon tunggu...
umi faridhah w
umi faridhah w Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih manusia

Menulis hal-hal random tentang kehidupan dan perjalanan mendapat ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Baca Rendah, Benarkah?

4 November 2023   10:00 Diperbarui: 4 November 2023   10:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal mendasar dari belajar adalah membaca, mengenal huruf, menyambung huruf menjadi kata, prasa, kalimat, parafgraf, buku. Sebagimana dalam ajaran  islam, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah iqro yang artinya bacalah. Membaca bukan sekedar membaca tetapi memahami setiap kata untuk tidak mudah terjebak dalam kesalahan sehingga membuahkan hasil berupa pemahaman dan kebenaran.

Membaca adalah hal dasar, seperti dalam proses pendidikan dimulai dari taman kanak-kanak yang mewajibkan untuk murid belajar membaca. Membaca sangat penting dan setiap hari yang kita lakukan, lebih-lebih kita sebagai generasi muda yang berpendidikan, dan hampir semua profesi membutuhkan. Contohnya saja Petani, apakah petani hanya menanam dan memanen saja?, tentu tidak. Ketika petani membeli benih, petani akan memilih benih apa yang bagus dengan membaca nama produk serta komposisi obat yang terkandung dalam benih tersebut.

Mungkin survei menyebutkan bahwa negara ini budaya bacanya rendah, tetapi tanpa disadari ketika pembaca menemukan ini tulisan ini kemudian membacanya, rasa-rasanya hal itu tidak bisa diklasifikasikan lagi ke budayabaca rendah.

Dibawah ini rekomendasi alasan mengapa budaya baca kita itu tidak rendah

  • Baca chat WhatsApp, hampir setiap orang harinya menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, aplikasi ini memiliki berbagai fitur diantaranya chat, pesan suara, video. Apakah membaca chat bukan termasuk membaca, bahkan setiap harinya bisa ribuan chat masuk.
  • Baca iklan di papan, ketika kita berjalan menghamipri disuatu tempat pasti di pinggir jalan ada papan entah iklan atau informasi penting. Dengan tulisan yang tidak kecil orang otomatis langsung membaca. Apalagi di kota kota besar.
  • Petunjuk jalan ataupun kota, hampir di setiap lampu merah, kita menemukan papan bertuliskan petunjuk jalan, panah untuk menuju alamat tertentu, kota ataupun tempat wisata. Papan tersebut untuk memudahkan semua orang menuju tempat yang dituju. Dan papan tersebut tidak kecil alias besar, lebih-lebih lagi untuk orang yang tersesat menuju suatu tempat pasti lebih mencari-cari papan tersebut dengan membacanya.

Nah itu adalah sedikit bantahan budaya baca yang rendah, budaya baca kita tinggi karena setiap hari kita membaca, membaca tidak harus buku tapi semua tulisan.

Kalau dari kalian ada lagi bantahan atau mungkin tidak setuju bisa komen dibawah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun