Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sesobek Tiket Pelni dalam Rekam Mudikku

4 Juni 2019   08:23 Diperbarui: 4 Juni 2019   08:29 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada adigum di medsos bahwa no pict is hoak.

Maka saya perlu menyertakan gambar yang ala kadarnya saja, sesobek tiket pelni di atas untuk melengkapi tulisan ini.

Saya sebenarnya tidak pandai bercerita, tetapi pengalaman saya mudik waktu itu masih sangat lekat di ingatan. Dan sobekan tiketnya saya simpan sebagai kenang-kenangan. 

 Bulan Juli th. 2015, bertepatan dengan bulan puasa, masa kerja saya selama 6 bulan di Jayapura berakhir.

Saat itu sudah pertengahan ramadan, dan pekerjaan berikutnya di Manado baru akan dimulai bulan  agustus. Jadi saya punya waktu cukup untuk mudik ke Jatim kan? Pada lebaran sebelumnya saya absen mudik.

Sialnya, harga tiket pesawat pada melambung ke angkasa semua. Begitulah selalu, moment mudik menjadi kesempatan dalam kesempitan para pebisnis untuk meraup untung sebanyak-banyaknya.

Baper deh, bagi kami yang suka paket hemat.

Maka saya bersengaja memilih kapal laut menuju Manado. Sebab sudah janjian dengan teman di sana yang menunggu dan siap tiket Lion untuk bersama-sama terbang ke Surabaya pada H-2 lebaran.

Kalau Pelni harga tiketnya tidak ada kenaikan.meskipun musim mudik lebaran. Hanya saja Armada dan jadwalnya terbatas sehingga kita musti berebut tiket dengan ratusan atau ribuan calon pemudik yang lain.

Saya akhirnya dapat tiket tetapi hanya sampai Sorong. Nanti kalau sudah sampai Sorong katanya bisa nyambung tiket lagi atau membayar lagi buat lanjut ke Manado tanpa perlu turun dari kapal, begitu kata si mas di agen tiket Pelni.

Okelah, saya ambil, yang penting bisa pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun