Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Itu Pasti

1 Juni 2019   20:32 Diperbarui: 1 Juni 2019   20:37 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hamba Tuhan berpulang, kita melepas kepergiaannya dengan satu kesadaran bahwa suatu saat akan tiba giliran kita jua dipanggil ke haribaan-Nya.

Hanya soal waktu dan cara yang berbeda.Dalam keadaan sakit atau sehat jiwa raga. Dalam kondisi siap atau tidak, jika waktu itu tlah tiba, takkan tertunda  walau sekedip mata.

Yang hatus kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Sebanyak-banyaknya menabung amal. Bukan menumpuk harta benda semata 

Namun bila kita berharta, dapatlah itu menjadi salah satu cahaya penerang titian, bila darinya telah dimanfaatkan di jalan Tuhan.

Karena sejatinya apa dan berapa yang kita peroleh hanyalah sebentuk titipan untuk sebagian disalurkan kepada yang berhak atasnya.Menjadi tabungan amal manusia.

Dan hanya tabungan amal satu-satunya penyelamat dari siksa api neraka.

Janji Tuhan takkan diingkari, dan mati itu pasti.

***

Sekedar berbagi renungan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun