Merangkai aksara menjadi certa.
Belitung, kota di mana perjalanan hidupnya bermula.
Arah angin menerbangkannya sampai di Ibu kota.
Selangkah demi selangkah menapak tangga.Hingga mencapai puncak kuasa.
Upaya tak kenal lelah, pun pantang kata menyerah demi kemajuan bangsa.
Koruptor, musuh no.1 yang harus diberantas tuntas bagaimana caranya. Segala bentuk kejahatan harus dibekuk. Agar Jakarta aman sejahtera.
Itulah hakekat seorang pemimpin baginya. Memperjuangkan nasib banyak warganya.
Tjelakanya, sepak terjangnya yang tak kenal kompromi membuat penjahat tak nyaman. Pun pejabat tak leluasa lagi bermain-main pat gulipat dengan angka. Apa yang benar disalahkan oleh lawan politiknya.Meteka selalu mencari jalan menyingkirkannya. Berupaya menjatuhkannya dari kursi yang didudukinya dengan segala cara.
Apes! Ketika suatu hari ucapannya dijadikan senjata untuk menikamnya. Berhasil membuatnya jatuh, saat palu diketuk oleh Pak Hakim yang mulia.
Hebohlah negeri ini bahkan sampai ke negeri tetangga. Gaduh-riuh pula di kompasiana.
Ada beragam reaksi massa.
Yang bersimpati hanya mampu memberi dukungan dan doa, semoga Ia tabah dan sabar menjalani ujian. Para pembencinya pastilah puas sukses mengalahkannya.
Aku yakin, dan anda pembaca yang beriman juga pasti percaya, sesungguhnya demikianlah cara Tuhan melindungi hamba yang dicintai-Nya. Ada hikmah kebaikan yang tersembunyi dibalik satu peristiwa.
Pada kenyataannya, jeruji besi hanya mengurung raganya, bukan hati dan pikirannya. Inspirasi tak henti menyeruak keluar menular pada para pemuda untuk meneruskan perjuangannya membangun negeri ini dengan pondasi kejujuran dan berkeadilan.
Udara kebebasan kini tlah dihirupnya. Menjelma menjadi manusia baru yang lebih bijaksana dalam bertindak dan bertutur kata.
Ramailah lagi dunia! Publik  bertanya-tanya. Ke mana arah langkah selanjutnya?
Nikah lagi? lalu apa?
Andai mengambil peran lagi di panggung politik, peran apa yang akan dimainkannya? Dan di pentas mana akan bermain?
Mari kawan, kiita tunggu gebrakan selanjutnya.
Apapun itu, yang pasti, BTP tetaplah BTP. Sosak Ahok yang fenomenal. Tetaplah "Bercahaya Terangi Persada,"Â
Semoga.
***
Sekedar menuangkan ide di kepala merangkai aksara.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H