Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pesantren Impian ( Resensi Novel )

13 Februari 2016   20:19 Diperbarui: 13 Februari 2016   20:57 2075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada si gadis, yatim piatu yang bekerja apa saja untuk menampung dan membiayai hidup teman - teman yang senasib. Hingga suatu hari tanpa sengaja, untuk mempertahankan kehormatannya, telah mengakibatkan seseorang meninggal dunia. 

Si gadis sedang diburu dan dicari - cari polisi sebagai pembunuh. Menerima undangan ke PI mungkin merupakan jalan untuk menghindar.

Rini, korban pemerkosaan yang hamil dan gagal bunuh diri, padahal kuliahnya sudah di semester akhir. Demi nama baik keluarga, orangtuanya menerima undangan PI untuk Rini menetap di sana. 

Eni, polwan yang menyamar, kasus pembunuhan yang sedang diselidiki, di duga pelakunya adalah salah satu dari 15 pemuda dan pemudi yang saat itu datang sebagai undangan untuk merehabilitasi diri. 

Ditengah -tengah penyelidikannya, bahkan satu titik terang pun belum diperoleh,  justru telah terjadi lagi pembunuhan secara aneh dan misterius. 

Situasi di PI menjadi sangat mencekam, menakutkan dan menegangkan. Semua penghuni menyimpan tanya, menduga -duga, saling curiga, berteka -teki dalam pikiran semasing. 

Siapa si gadis? 

Siapa pemerkosa Rini? 

Dan siapa Umar? Pengacara hebat yang mendampingi Teungku Budiman sebagai penyandang dana Pesantren Impian. 

Anda penasaran? 

Sila baca Novelnya dan tonton filmnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun