Kala raga terbangun
jiwa kembali hancur
kelakar dan celoteh berubah sepi
teringat kembali buah hati yang sudah dikubur
sesak dada menahan sesal
berkecamuk hati dipenuhi kesal
akan petaka akibat truk
yang menabrak di jalanan yang buruk
hingar bingar suara simpati dan menuntut
walau sesuai hukum dan memang patut
tapi... dengan mata dan hati penuh beban
lirih menjawab semoga tiada lagi korban
jiwa besar orang kecil
sadar diri sia-sia menuntut penguasa
suara mereka akan tetap terkucil
tak pernah kalah penguasa lawan orang biasa
syuhada kecil kini dalam genggaman
Penguasa jagad yang selalu terjaga
duhai orang tua sabar idaman
syuhada kecil kalian kelak menyambut di surga
(teringat abang tercinta dan para syuhada yang syahid korban jalanan rusak dan pengendara yang egois)