influencer ataupun hanya dari voice dan kolase-kolase gambar bergerak, pasti sepakat bahwa konten semacam ini memang sangat banyak dan menjamur di Youtube, baik dari content creator dalam negeri maupun luar negeri.
Bagi sebagian besar orang yang menikmati menonton tayangan-tayangan yang bersifat memotivasi, entah melalui pemaparan langsung dari paraSebelum Youtube besar seperti sekarang, sebenarnya konten atau tayangan motivasi ini sudah ada melalui program-porgram televisi maupun seminar-seminar offline.
Konten motivasi sebelum disrupsi platform digital
Masih ingat era di mana motivasi menjadi barang yang mahal sampai-sampai kita harus merogoh kocek yang sangat dalam untuk bisa menimba ilmu pengembangan diri ini?
Sebut saja coach motivasi terkenal dunia seperti Antony Robbins, setap kali mengadakan seminar pasti ribuan orang dengan sukarela akan hadir sampai-sampai berapapun harga tiketnya akan sold out.
Demikian pula dengan coach atau motivator dalam negeri yang bahkan mempunyai programnya sendiri di salah satu stasiun TV yang sangat terkenal dan memang program tersebut sangat berjaya, mempunyai rating yang tinggi dan bertahan bebrapa tahun lamanya sebelum era digital mendisrupsi.
Dengan munculnya Youtube, semua seolah dipaksa berubah. Motivator ataupun coach yang dulunya kita kenal sebagian besar adalah orang-orang paruh baya yang memang sudah melakukan dan membuktikan sendiri materi yang mereka bawakan atau istilahnya sudah prudent.
Sekarang di era Youtube, motivator tidak selalu harus di framing dengan sosok bapak-bapak atau ibu-ibu paruh baya yang sudah terbukti sukses dan menjalankan atau mempunyai banyak gurita bisnis, sekarang anak-anak muda yang baru belajar pengembangan diri dan baru tercerahkan pun sudah bisa menjadi motivator atau influencer di Youtube.
Antara motivasi dan konten motivasi
Saya pribadi juga pecinta konten-konten positif dan bersifat membangun, entah itu dalam ranah pribadi maupun sosial masyarakat, namun semakin ke sini dan semakin banyak melihat konten motivasi yang ada di Youtube, akhirnya saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa ada yang namanya motivasi dan konten motivasi, dua hal yang sepertinya terlihat sama namun sebenarnya berbeda.
Ciri-ciri konten yang murni motivasi:
Influencer yang prudent
Dalam dunia sosial media, terlebih platform seperti Youtube, tidak ada filterisasi atau fit and proper test bagi para influencer untuk bisa memiliki channel Youtube pribadinya karena platform ini memang dibuat dengan tujuan “broadcast yourself”, yang mana siapa saja bebas dan bisa mengekspresikan diri lewat channel pribadinya.
Dari sini kita menyaksikan ada dua kategori, real motivator dan fake motivator, sayangnya kita seringkali tidak bisa membedakan mana influencer yang benar-benar ingin berbagi pengetahuan dan mana yang hanya sekedar lip service dan mempunyai tujuan lain.