dunia kerja juga ada yang namanya politik kantor ya, saya kira hanya ada di panggung politik Senayan saja, hehe. Itulah kurang lebih kesimpulan yang saya dapatkan saat di tahun kelima bekerja di suatu korporasi swasta.
Office politics, ternyata diTiba-tiba General Manager (GM) memberitahu saya saat beliau berjalan melintas di area kerja saya bahwa saya akan dipindahkan ke Headquarter (HQ). Semua begitu mendadak, tidak ada desas-desus maupun kabar burung yang biasanya para rekan-rekan karyawan lain dapatkan entah dari mana saja, bahkan dari atasan langsung saya sendiri pun tidak.Â
Awalnya saya kaget namun tidak terlalu mengambil pusing, ah mungkin hanya sekedar "wacana" saja, toh tidak ada konfirmasi maupun pemberitahuan apa-apa dari atasan saya. So, saya lanjutkan saja bekerja seperti biasa dan menjalani sisa hari sepulang kerja seperti hari-hari normal lainnya.Â
Keesokan paginya atasan saya memanggil saya ke ruangannya dan memberitahukan bahwa minggu depan saya sudah harus pindah ke HQ dan memulai tugas baru di tim projek yang baru.Â
Pertama-tama saya menanyakan apa urgensi saya dipindah dan mengapa saya yang dipindah mengingat pekerjaan yang sekarang sedang saya kerjakan belum selesai dan belum pula ada penggantinya, lantas apakah saya benar-benar harus meninggalkan pekerjaan saya begitu saja dan pindah ke tempat baru.
Dan seperti yang sudah bisa diduga, memang benar mau tidak mau saya harus pindah minggu depan dan handover pekerjaan bisa lah dilakukan paralel kata bos saya. Sebagai karyawan yang baik tentu saya mengikuti instruksi beliau, hehe.
Selama bekerja saya tidak pernah mengalami kendala yang berarti, bukan berarti tidak ada masalah sama sekali, masa-masa sulit itu pasti ada namun semua bisa terlewati dengan baik berkat dukungan dan solidaritas dari sesama rekan tim dan tangan dingin atasan yang memang metodenya berhasil membuat timnya kompak dan semua target bisa tercapai dengan baik.Â
Namun, beda atasan dan tim, beda divisi, bisa berbeda pula pengalaman yang akan didapat meskipun masih di bawah payung korporasi yang sama dan inilah yang saya rasakan.Â
Sejak malam terakhir pertemuan saya dengan GM itu, saya tidak menyangka bahwa dunia saya akan berubah total dalam hitungan hari.
Memulai hari baru di tempat baru
Singkat cerita, akhirnya di hari Senin saya sudah memulai hari pertama saya di tempati yang baru. Boleh dikatakan projek ini memang dari segi hierarki lebih di atas tempat saya sebelumnya, karena kalau di tempat saya dulu kami hanya mengerjakan projek dalam skala regional, sedangkan di tempat yang baru ini skalanya sudah nasional plus klien kami juga perusahaan plat merah sehingga kesannya lebih bonafit.Â
Namun, sebelum saya berpindah ke tempat yang baru, saya ingat betul salah satu kawan sesama karyawan yang sudah senior dan lebih berpengalaman bertanya ke mana saya akan pindah. Dan saat saya bercerita dia hanya berpesan satu hal, "Hati-hati ya, di project itu politiknya keras".