Padahal, kalau toh kita sedang menuju arah dan tujuan yang sama, mengapa harus diperdebatkan dan di cap benar salah pilihan untuk apakah lebih nyaman jalan kaki atau dengan berlari? Orang yang berlari dan berkata bahwa orang yang berjalan kaki itu payah adalah noise bagi mereka para pejalan kaki dan vice versa.
So, mungkin selama ini kita terlalu fokus pada noise-noise itu sehingga kita lupa bahwa kita harus terus berjalan bagi yang suka berjalan kaki, atau terus berlari bagi yang suka berlari.Â
Kita menjadi meragukan diri kita sendiri karena distraksi yang kerap menyita fokus dan perhatian kita. Mungkin kita tidak bisa menghilangkan sama sekali noise-noise tersebut, namun kita bisa melatih diri untuk tidak menghiraukan nya dan tetap fokus pada track jalan hidup kita, terlepas dari pilihan apapun yang kita ambil, mau berjalan kaki atau berlari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H