Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Yuk Latih Disiplin Anak di Usia Golden Age Mereka

4 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:34 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengajarkan anak disiplin (Kampus Production/Pexels.com)

Memiliki buah hati adalah sebuah anugerah dan setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai milestone dan tahapan perkembangan. 

Tentu kita semua juga tahu bahwa lima tahun pertama adalah usia golden age anak sehingga intensitas dalam pendampingan selama masa tumbuh kembang ini menjadi sangat krusial bagi orangtua. 

Di masa-masa inilah ibaratnya kita sebagai orangtua harus jeli dan mulai membentuk serta mengarahkan anak kepada hal-hal yang bersifat positif serta memperkuat proses pembentukan karakternya.

Anak-anak terkenal dengan sifat penirunya, terutama di usia ini, ya maklum saja mereka memang butuh yang namanya role model sehingga mereka akan meng-copy paste apa saja yang mereka lihat baik dari orang-orang di sekitarnya maupun dari stimulus lain seperti buku-buku atau tontonan yang mereka lihat. 

Oleh karena itu kita harus memastikan kesemuanya itu tetap dalam koridor yang sesuai dengan usia mereka dan tentunya memberi dampak positif juga untuk perkembangan mereka.

Pentingnya mengajari anak disiplin sejak dini

Salah satu nasihat orangtua yang selalu terngiang hingga saya dewasa dan mempunyai anak seperti sekarang adalah bahwasanya semua pendidikan anak itu dimulai dari keluarga. 

Saya mencoba mencermati nasihat ini, mengapa keluarga? Mengapa harus dimulai dari dalam rumah? 

Karena rumah menjadi tempat pertama anak-anak kita tumbuh dan berkembang sebelum mereka mulai masuk lembaga pendidikan resmi yang kita sebut sekolah dan orangtua adalah orang pertama yang mereka kenal dan mereka lihat serta berinteraksi dalam keseharian mereka sebelum mereka mengenal guru dan teman-teman sebaya.

Dua komponen inilah, rumah dan orangtua yang akan berpotensi paling besar dalam membentuk anak-anak kita, terlepas dari watak, sifat, bakat dan apapun itu yang memang sudah terbentuk secara genetik, sehingga tentu langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menguatkan potensi kedua faktor ini untuk memaksimalkan potensi perkembangan si kecil.

Disiplin adalah salah satu karakter yang harus dimiliki dan mengakar kuat dalam diri anak karena kita semua tahu apa yang bisa dihasilkan dari orang–orang yang mempunyai sikap disiplin dalam hidupnya sehingga memperkenalkan mentalitas ini sejak dini sangatlah dianjurkan. 

Lantas bagaimana mengajarkan disiplin kepada anak kecil? Apalagi di usia-usia golden age yang bisa dikatakan si anak masih balita, apakah bisa? 

Mungkin selama ini kita memframing pendidikan disiplin ini layaknya pendidikan ala militer yang ketat, keras, dan sedikit sangar, namun karena yang kita hadapi adalah si kecil dan ruang lingkup pembicaraan kita masih di seputar dalam “rumah” tentu cara dan metodenya juga harus menyesuaikan tahapan perkembangan dan lingkungan si kecil. 

Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan mengajari si kecil tentang rutinitas.

Memulai disiplin dari rutinitas harian si kecil

Mengapa rutinitas? Bukankah semua orang juga mempunyai rutinitas? 

Betul, tapi tidak semua orang melakukan rutinitas hariannya secara konsisten atau terus menerus, kita ambil contoh menggosok gigi sebelum tidur, kita semua tahu pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dan menggosok gigi sebelum tidur, tapi apakah semua orang selalu menggosok gigi sebelum tidur? Mungkin tidak juga karena terkadang ada saja faktor lalai, malas, dan banyak alasan lainnya. 

Nah, rutinitas yang dimaksud di sini adalah rutinitas yang sudah terjadwal dan dilakukan secara konsisten dan terus menerus sehingga di alam bawah sadar dan di luar kepala kita akan otomatis melakukannya.

Sejak usia dini, sangat penting untuk mengajarkan anak rutinitas harian sederhana seperti makan tepat pada waktu jam makan, mandi secara teratur, menggosok gigi pagi dan malam hari sebelum tidur dan waktu-waktu beraktivitas lainnya. Mengapa? 

Agar sejak dini anak terbiasa untuk melakukan dan menempatkan sesuatu pada waktu dan tempatnya sehingga hal ini akan menimbulkan suatu kebiasaan dan inilah yang akan membentuk karakter, pemahaman, dan disiplin mereka sejak mereka kecil.

Dengan membiasakan rutinitas sejak kecil, secara tidak langsung anak juga diajarkan tentang manajemen waktu, mereka akan mengamati waktu dan urutan kegiatan yang mereka lakuakn atau yang kita sebagai orangtua ajarkan kepada mereka. 

Harapannya semua kebiasaan baik ini kelak akan terus terbawa sampai mereka besar nanti meskipun tanpa ada pengawasan langsung dari kita sebagai orangtua. 

Sebagai testimoni saja, saya adalah produk anak yang diajarkan oleh orangtua saya salah satunya untuk disiplin menggosok gigi sebelum tidur, bahkan orangtua tidak segan sampai harus menunggui saya dan adik-adik menggosok gigi asal rutinitas gosok gigi sebelum tidur ini tetap dilakukan. 

Singkat waktu, kebiasaan yang sudah dididik dari kecil ini pun terbawa sampai dewasa dan bahkan saat berkegiatan di luar rumah atau outdoor pun, bila memungkinkan saya tetap mengusahakan untuk melakukan rutinitas menggosok gigi sebelum tidur. 

Betapa hebatnya kekuatan pembiasaan dan rutinitas yang dimulai sejak kecil sehingga harapannya pun anak-anak kelak juga bisa memiliki kesadaran yang sama dalam bentuk disiplin diri dalam hal apapun itu, dimulai dari membiasakan dan membuat itu menjadi rutinitas sehari-harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun