dunia kerja, biasanya tidak lepas dari yang namanya hirarki kepemimpinan. Hal ini tentu saja sangat wajar karena perusahaan atau korporasi dibentuk untuk menjalankan banyak visi dan misi yang mengharuskan mereka mempunyai susunan manajemen yang mumpuni untuk mencapai goal mereka.
DalamBerbeda dengan top level manajemen yang berisi ornag – orang yang eksklusif dan mungkin hampir tidak terjamah oleh kita–kita yang hanya sebagai kayawan atau staff biasa.
Sosok bos atau atasan di layer–layer yang lebih bawah entah itu supervisor atau manajer, keduanya lebih familiar karena mereka lah yang secara langsung men direct kita di tempat kerja.
Berbicara tentang bos atau atasan, bagi yang sudah malang melintang dan berpengalaman di dunia kerja pasti sedikit banyak mengamati bagaimana para atasan ini dalam menunjukkan karakteristik kepemimpinan dan cara mereka dalam bekerja.Â
Hal ini sangat menarik untuk dikulik lebih lanjut karena setiap atasan pasti memiliki ciri khas dan gayanya masing–masing.Â
Ada yang mempunyai tempat di hati para karyawannya, namun tidak jarang juga yang tidak mendapat respect dari para bawahannya. Lalu, apa saja tipikal bos atau atasan yang biasa atau mungkin akan kita jumpai di tempat kerja?
1. Si perfeksionis
karyawan harus bersiap-siap menunjukkan kualitas kerja yang bagus karena tipikal bos yang seperti ini tidak akan segan untuk menyuruh kita berkali–kali melakukan revisi sampai hasil pekerjaan kita sesuai yang mereka mau, bahkan untuk hal yang sifatnya remeh sekalipun.Â
Memiliki atasan yang perfeksionis akan membuat kita sebagaiMereka terbiasa dengan kesempurnaan dalam bekerja sehingga akan mendorong anak buahnya untuk mengikuti jalan yang mereka ambil.Â
Yah, kalau sudah begini kita juga harus legowo dan mau tidak mau, suka tidak suka juga harus menunjukakn kualitas kerja yang bagus supaya tidak di reject berkali – kali.
2. Si selow
Tipikal atasan ini biasanya orangnya santai, tidak terlalu menuntut kesempurnaan yang penting kita mengerjakan tugas kita sebagai bawahan dengan baik.Â
Meskipun mereka juga tidak ragu untuk menolak atau menyuruh kita membenahi pekerjaan kita, namun hal ini sangat jarang.Â