wanita yang memiliki skill dan kemampuan juga tidak kalah dengan pria, baik di dunia professional maupun dalam bidang-bidang keahlian yang lain, banyak kita temui wanita yang juga mengisi peranan di sana, bahkan sebagian mungkin menjadi pemimpin.Â
Di zaman modern ini, sudah banyakTidak dipungkiri, wanita di zaman sekarang bisa dikatakan mempunyai kelonggaran dan keleluasaan untuk bisa mengekspresikan diri dan menjadi dirinya sendiri meskipun stigma sosial terhadap wanita masih sangat melekat erat hingga saat ini.
Sekarang ini sudah banyak kita jumpai wanita yang mandiri, mampu menghidupi dirinya sendiri, berdiri di atas kakinya sendiri tanpa harus seratus persen bergantung kepada orang lain.Â
Bila kita amati dan lihat di kota-kota besar, jumlah pekerja wanita juga sama banyaknya dengan pria, hal ini menunjukkan bahwa eksistensi dan kemampuan wanita sudah mulai diperhitungkan dan semoga bukan hanya bias gender semata.
Perjalanan menjadi wanita karir tentu akan membuat catatan kebanggaan tersendiri bagi wanita yang menjalaninya. Bila sedari kecil kita biasa bergantung dan dibantu orang lain, saat memasuki fase atau usia bekerja inilah kita sudah bisa dikatakan mampu menghidupi diri sendiri dan mandiri terutama dari sisi finansial, sungguh tidak ada yang lebih melegakan saat kita punya kendali hidup sendiri.Â
Namun, lika-liku hidup wanita karir juga nyatanya tak semulus dan seindah yang dibayangkan, terutama saat kita akhirnya sampai pada suatu titik di mana kita dihadapkan pada persimpangan jalan, antara karir atau keluarga.
Semua wanita pasti suatu saat akan mengalami fase ini, terutama wanita yang terbiasa bekerja dan berkarir. Saat kita sudah mulai ingin mengikatkan diri dalam pernikahan dan membangun sebuah keluarga, sedikit banyak dalam hati pasti ada pertanyaan seperti what next?Â
Setelah ini apa yang harus dilakukan? Tetap bekerja? Menjadi ibu rumah tangga? Atau memainkan kedua peran sekaligus? Dan banyak pertanyaan dan pertimbangan yang tidak bisa dijawab dengan singkat dan cepat saat itu juga.Â
Bagi beberapa wanita yang mempunyai support system yang baik, mungkin memutuskan perkara ini bukan hal yang sulit meskipun kadang bila dilema itu tidak datang dari kondisi luar, biasanya justru datang dari kegamangan di dalam diri sendiri.
Saat akhirnya keputusan sudah dipilih dan kita harus bertransformasi dari wanita pekerja kantoran menjadi fulltime mom yang mengurus keluarga terutama saat sudah adanya anak, tentu dunia kita akan berubah 180 derajat dan tidak sedikit para wanita yang sangat struggling dalam menjalani fase adaptasi ini.Â
Bila kita rangkum, sedikit banyak ada 5 hal yang akan kita hadapi saat kita memutuskan berubah haluan dari wanita karir menjadi fulltime mom: