Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pengalaman Menyiapkan MPASI dan Dramanya

22 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 23 Agustus 2022   01:42 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberikan MPASI pada anak by Pexels

Orang tua bersikukuh agar makanan pertama MPASI anak adalah pisang kepok merah, tipikal makanan pengenalan pertama yang sangat umum dalam budaya kami, namun saat itu sebagai ibu baru yang sudah banyak meyiapkkan ide ini dan itu untuk MPASI, saya ingin agar anak saya mengenal buah dan sayur yang dihaluskan sesuai petunjuk dan informasi dari buku - buku parenting yang saya baca. 

Sempat berjalan alot hingga akhirnya sebagai anak saya mengikuti saran orang tua untuk memberikan pisang kepok merah sebagai MPASI pertama, namun selang beberapa hari karena hanya diberi pisang saja, anak saya mengalami susah buang besar sehingga kami memutuskan berhenti memberikan nya pisang dan saya ganti dengan buah pir yang dihaluskan, syukurlah tidak lama semua kembali normal. 

Sejak peristiwa itu orang tua saya dengan sendirinya mulai memberikan saya kebebasan dalam mengatur menu MPASI anak saya karena saya pribadi juga membuka komunikasi dengan orang tua apa yang saya inginkan dan saya rencanakan untuk anak saya dan memohon pengertian mereka untuk memberi saya ruang gerak yang bebas dalam melakukan nya.

Namun alangkah lebih baik hal seperti ini dikomunikasikan di awal ya, jangan menunggu terjadi hal - hal yang tidak diinginkan baru kita bicara dengan orang tua.

Tips menyiapkan MPASI

Saat awal- awal MPASI memang saya lebih banyak memberikan buah dan sayur, namun itu hanya untuk perkenalan saja ya, selanjutnya sesuai arahan yang saya dapatkan dari dokter anak, MPASI seharusnya tidak hanya single menu, MPASI yang bagus ya harus lengkap komposisinya meliputi karbohidrat, protein, lemak dan serat. 

Nah dari prinsip itulah saya membuat dan meracik MPASI anak saya sendiri dan melibatkan semua komponen tersebut. 

Jadi, dalam MPASI si kecil saya tambahkan nasi sebagai sumber karbohidrat, olive oil atau mentega sebagai sumber lemak, sumber protein bisa didapat dari sumber hewani (telur, daging, unggas) maupun nabati (tahu, tempe, kacang - kacangan) dan juga serat dari sayuran, semuanya itu kita masak sampai matang dan dihaluskan untuk memudahkan si kecil menelan.

Untuk tekstur, disesuaikan sesuai usia si kecil ya :

  • untuk usia  6- 8 bulan pertama saya melumatkan semua bahan makanan sampai halus (terutama saat masih 6 bulan lebih bagus lagi bila finishing nya dengan disaring).
  • untuk usia 9 - 12 bulan tekstur sudah mulai agak kasar, yang sebelumnya disaring, kali ini hanya sekedar dihaluskan manual saja sehingga si kecil akan mulai belajar mengenal tekstur makanan dan merangsang pertumbuhan gigi susu pertamanya.
  • usai 12 bulan sudah mulai dikenalkan dengan nasi tim dan lauk pauk yang lunak untuk memaksimalkan fungsi menunyah karena pada usia ini sudah mulai bermunculan gigi susu pada anak.
  • selanjutnya perlahan - lahan kita bisa mulai memberi anak makanan dengan tekstur dan menu makanan keluarga sehari - hari.

Pemberian MPASI sendiri bisa diberikan secara berkala mulai dari sehari sehali, sehari dua kali diselingi dengan pemberian buah dan snack hingga si kecil memasuki usai makan yang normal.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah anak pasti suka dan mau memakan semua menu MPASI yang kita siapkan? tentu saja jawaban nya adalah TIDAK. 

Tidak semua menu yang kita buat akan disukai anak karena masa - masa MPASI adalah masa si kecil juga mulai mengenal rasa dan selera sehingga jangan khawatir bila anak menolak atau tidak suka, itu hal yang wajar, ya resikonya memang kita harus membuatkan menu lain nya yang mereka mau dan suka, hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun