Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Bermasalah, Apakah Salah Orangtua?

17 Agustus 2022   12:02 Diperbarui: 19 Agustus 2022   12:51 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tertarik mengulas masalah ini sebenarnya bukan tanpa sebab, meskipun ini bukan pengalaman pribadi yang saya pernah alami namun fenomena ini bisa dikatakan cukup dekat dengan kehidupan kita atau mungkin bahkan terjadi pada orang-orang di sekeliling kita.

Saya bersyukur tumbuh dan dibesarkan di dalam keluarga yang sangat hangat, meksipun kami bukan berasal dari latar belakang strata sosial dan ekonomi kelas atas, namun kesederhanaan dan kesahajaan serta kebiasaan yang tidak neko-neko kedua orang tua saya cukup menjadi bekal dan mengantarkan kami tumbuh dewasa dengan selamat.

Berawal dari keluarga yang biasa-biasa saja, hal ini tentu menarik karena saat kita dewasa ternyata kita banyak dibenturkan dengan realiatas yang sama sekali bertolak belakang dengan apa yang selama ini kita lihat dan alami di dalam lingkungan keluarga kita. 

Melihat begitu banyak kenyataan yang kadang kala tidak sesuai dengan teori-teori yang selama ini banyak diajarkan kepada kita, sungguh benar-benar membuat kita seolah tertampar dan membuat kita harus lebih banyak belajar lagi tentang dinamika hidup ini.

Pepatah bilang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Mungkin sudah tidak asing ya dengan peribahasa di atas, kita semua ingin berusaha menjadi orangtua yang baik dengan harapan kebaikan yang kita tanam bisa menurun ke anak cucu kita. 

Namun, sekali lagi kenyataan hidup terkadang tidak bsia dipukul rata begitu, entah mengapa selalu saja ada anomali. 

Ini juga salah satu yang membuat saya bertanya-tanya, melihat suatu fenomena kok bisa ada anak yang bermasalah padahal sang orangtua mempunyai track record yang baik di mata masyarakat. 

Dermawan, suka menolong bahkan tidak tanggung-tanggung bila sudah membantu orang dan akan sangat all out, begitu juga saat berbagi dengan sesama, tidak ada uang pun akan diusahakan bagaimana caranya supaya bisa berbagi. Bagaimana? Sudah terdengar sempurna bukan? Namun mengapa sang anak bermasalah bila orangtuanya sudah menjadi role model yang baik? 

Kita memang tidak bisa tahu ranah pribadi orang lain, namun dari fenomena yang hanya bisa dilihat dari luaran itu kita bisa menjadikannya bahan untuk kajian dan pembelajaran bagi keluarga kita. 

Kembali ke mengapa ada orangtua dengan citra yang baik di masyarakat namun anak-anaknya cenderung bermasalah.

Bila memang hanya satu dua anak saja mungkin yah wajar karena semua anak yang lahir dari orangtua dan rahim yang sama pun mempunyai output karakter yang berbeda-beda.

Namun bila hampir mayoritas anak-anaknya bermasalah dalam masa perkembangan menuju pendewasaannya tentu juga menjadi tanda tanya besar, kok bisa? Apa yang salah? Apa yang harus dibenahi?

Kualitas hubungan orangtua dan anak adalah kunci

Dari sini kita belajar bahwasanya sebagus apapun citra yang kita bangun dalam masyarakat, seberapa baik kita untuk orang lain, tetap saja akan terasa miris saat di dalam internal keluarga kita sendiri justru terasa hampa. 

Kita tidak bisa membenahi kondisi di dalam keluarga dengan melakukan sesuatu di luar keluarga.

Bila masalahnya ada di dalam keluarga maka yang harus menjadi fokus untuk dibenahi ya dari dalam keluarga itu sendiri, bukan mencari solusi dari luar karena inti masalahnya ada di dalam, bukan di luar, sehingga dari sini kita harus jelas dulu dalam memandang inti masalah supaya kita tidak keliru dalam mengatasinya.

Ilustrasi by Pexels
Ilustrasi by Pexels

Di sini, peranan orangtua dan kualitas hubungan atau kedekatan orangtua dan anak sangat berperan, tidak hanya dilihat dari saat ini saja namun juga harus ditarik mundur ke belakang saat anak-anak masih kecil. Bagaimana hubungan kedekatan kita dengan anak saat mereka masih kecil? 

Apa yang sudah kita lakukan kepada mereka? Apakah mereka trauma? Sedih? Bahagia? Merasa dicintai seutuhnya? Semua itu nantinya akan tercermin dan memancar keluar saat anak-anak mulai beranjak dewasa terutama saat mereka memasuki masa-masa kritikal yakni masa remaja.

Selain orangtua, salah satunya juga adalah faktor lingkungan, meskipun faktor lingkungan ini juga masih bisa diakali dengan benteng yang kuat dari dalam keluarga dan menjaga dari kontaminasi yang berlebihan bila dirasa lingkungan sekitar kurang mendukung.

Kedekatan orangtua dan anak ini bukan hanya dekat secara fisik saja, melainkan juga secara emosional, bonding perasaan, mampu menyelami karakter dan bagaimana bertindak sesuai karakter anak. 

Sekali lagi memang fondasi dan kuncinya adalah dari internal keluarga sendiri, setelah dewasa saya menyadari bahwa memang benar perkataan ibu saya, dalam mendidik anak, semua itu berawal dari dalam rumah dan dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun