Mindset. Mungkin ini juga menjadi faktor yang paling berpengaruh ya, saat kita sudah meyakini makanan jenis tertentu tidak enak, atau makanan itu tidak menarik, bahkan underestimate terhadap makanan maka secara otomatis dari mindset itu akan berlanjut kepada keputusan kita untuk mau memakannya atau tidak, jadi perlu diperhatikan untuk mempunyai mindset yang benar tentang makanan.
Bagaimana menghadapi si picky eater
Bila mereka ini adalah teman, kerabat atau kenalan yang tidak terlalu dekat dengan lingkup kehidupan kita sehari-hari ya jangan terlalu diambil pusing karena justru yang membuat pusing itu yang dekat dengan lingkup kehidupan kita atau bahkan anggota keluarga kita sendiri, hehe.Â
Saran yang paling ampuh menghadapi si picky eater ini adalah jangan diambil hati, mengapa? Karena mereka akan sering komplain bila makanan yang dimasak tidak sesuai dengan lidah mereka, atau bila penampilannya kurang oke, atau bila ada sayur yang tidak disukai dan masih banyak celah komplain yang mungkin terbuka untuk dikritisi, jadi sekali lagi jangan diambil hati apalagi sampai membuat putus asa dan kehilangan semangat  untuk memasak.Â
Kedua, memang harus lebih kreatif dalam padu padan resep dan mengolah masakan agar bisa lebih friendly untuk lidah si picky eater ini dan ketiga, mencoba mengenalkan makanan yang selama ini tidak disukai dengan cara yang berbeda.
Contohnya bila tidak suka makan sayur, bisa kita padukan dengan membuatnya menjadi salad dengan saus yang cocok di lidah mereka dan masih banyak lagi kreasi-kreasi yang bisa kita coba.Â
Satu hal lagi yang utama, kita juga harus tahu selera dan jenis makanan apa yang disukai si picky eater ini sehingga kita tahu harus apa bila mereka tidak mau dengan makanan baru yang di masak, yah at least masih ada yang mau dimakan daripada tidak dimakan sama sekali.
Well, ternyata lumayan tricky juga ya menghadapi si picky eater, bila kita sudah paham kalau orang terdekat atau anggota keluarga kita ada yang seperti itu, maka jangan mudah emosi dan terpancing ya.
Memang awal-awal akan sangat mengesalkan, namun lambat laun juga kita akan bisa menerima dan memahami kalau memang setiap orang itu berbeda, bahkan untuk urusan makan sekalipun.Â
Tidak perlu memaksa mereka untuk menyukai apa yang kita suka atau apa yang menurut kita harus mereka makan karena memaksakan sesuatu apapun itu hanya akan berujung konflik, apalagi mereka ini juga bukan anak kecil lagi kan?Â
Perlu memakai cara yang cerdik dan elegan untuk menakluk kan si picky eater ini, walaupun tidak bisa mengubah seratus persen, paling tidak membuat mereka setidaknya mau mencoba yang tadinya tidak mau saja sudah kemajuan yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H