Sehingga tidak jarang bagi kita yang notabene senang menjadi follower yang akan ikut-ikut saja yang mana yang mau diikuti.
Bila ikut yang pro, kita akan menyalahkan yang kontra dan sebaliknya sehingga timbul pemikiran atau prasangka bahwa orang yang tidak sependapat dengan pandangan kita berarti mereka gagal dalam menjalankan peran parenting sebagai orang tua dalam mendidik anak.
Dan tidak kita sadari hal ini juga akan menjadi boomerang bagi diri kita karena kita merasa yang paling paham dan benar dalam urusan parenting berdasarkan referensi dan studi-studi yang sudah kita kuasai.
Lalu bagaimana harus memperlakukan gadget pada anak?
Banyak orang tua yang mengeluh anaknya tidak bisa lepas dari gadget, setiap hari selalu nonton tayangan-tayangan seperti Upin Ipin, Cocomelon, Babybus, Pinkfong dan masih banyak lagi tayangan-tayangan terutama di platform Youtube yang memang dibuat untuk anak-anak. Lalu apakah anak-anak salah menonton tayangan tersebut?Â
Tentu saja tidak karena mereka hanyalah anak- anak, mereka sangat responsif, bila diberi tayangan atau tontonan untuk ditonton ya mereka akan menontonnya apalagi bila mereka suka dengan tontonan itu mereka akan terus menontonnya karena anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
Dan memang di usia-usia golden age itu, mereka sedang berada di fase excited untuk mengeksplorasi dunia di luar dirinya sendiri, jadi stimulus apa yang diberikan orang tua ya itu yang akan mereka eksplorasi. Lantas berarti salah orang tuanya dong? Well bisa iya bisa juga tidak, loh kok bisa?Â
Ya karena kalau kita sudah berbicara gadget dan anak kita harus tentukan dulu sudut pandangnya, karena hal ini pasti juga akan terkait dengan banyak hal tidak hanya gadget dan anak itu sendiri.
Namun juga ada variabel peran orang tua, kualitas tayangan, isi konten tayangan, industri yang ada di baliknya dan banyak hal lainnya yang terkait.
Jadi dalam memandang sesuatu kita tidak bisa saklek dan menjustifikasi atau menggeneralisasi semuanya, harus dibuat border atau batasan paradigma agar tidak melebar ke mana-mana.Â
Jadi bila kembali ke pertanyaan salahkah orang tua yang mengenalkan gadget atau memberikan tontonan-tontonan YouTube kepada anak-anaknya?Â
Maka jawabannya sangat moderat, yakni tergantung, tergantung apa tujuannya? Tergantung konten apa yang ditonton anak? Tergantung dari hasil menonton tayangan itu apa output-nya yang bisa kita lihat dari anak?Â