Perayaan hari raya Idul Fitri sudah berlalu dan begitu pula dengan libur atau cuti bersama juga sudah berakhir.Â
Sekarang, semua orang sudah kembali ke kehidupannya masing-masing, menjalani hidup seperti hari-hari sebelumnya, namun sisa-sisa kegembiraan perayaan lebaran tahun ini masih jelas terlihat, terutama bagi mereka yang pulang kampung di lebaran tahun ini, di mana ini adalah mudik pertama setelah hampir dua tahun kita tidak merayakan lebaran dan mudik dengan terbuka dan bebas seperti sekarang dikarenakan pandemi.
Selain identik dengan ketupat dan opor ayam sebagai sajian khas di hari lebaran, angpao atau THR lebaran juga menjadi salah satu hal yang sangat dinanti-nanti oleh semua kalangan terutama anak-anak.Â
Tradisi bagi-bagi THR ini sudah ada sejak dulu dan sepertinya masih awet hingga sekarang ya, entah kenapa rasanya kurang sreg saja kalau tidak ada acara bagi-bagi THR.
Dan biasanya THR ini dibagikan kepada adik, keponakan dan kerabat terutama bagi mereka yang masih belum bekerja.
Anak-anak selalu menjadi yang terdepan dalam menerima THR lebaran ini, bagi mereka mungkin ini adalah masa-masa panen uang saku di mana anak-anak akan menerima banyak sekali uang dalam kurun waktu yang bersamaan.Â
Bagi anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah mungkin mereka sudah paham ya apa itu uang, untuk apa uang digunakan dan tidak sedikit juga dari mereka yang sudah memunyai angan-angan mau dibelikan apa nanti uang THR lebaran tahun ini.
Namun bagi anak-anak yang masih di usai balita, jangan salah, mereka juga mendapat THR loh dari sanak saudara. Namun bedanya mereka belum paham tentang uang, alhasil setelah mendapatkan amplop THR mereka akan memberikannya kepada orang tua atau orang tuanya langsung yang menerima THR atas nama anaknya, hehe.
Lalu, sebagai orang tua, bagaimana ya cara kita mengelola uang THR anak kita?Â