Baik suami atau istri masing-masing sibuk dengan smartphone-nya, mencari kesenangan dan melepas penat dengan screen time masing-masing, dengan dunianya masing -masing.
Atau mungkin suami sibuk dengan smartphone-nya sedangkan sang istri berharap untuk sekedar ditanya tentang hari ini atau sekedar diajak ngobrol dan sebaliknya.Â
Perbedaan ekspektasi inilah yang banyak menyulut perselisihan karena kurangnya komunikasi.Â
Jadi, apakah salah bila kita melakukan kesenangan kita masing-masing? Toh hanya sekedar main smartphone saja kan?Â
Tidak salah bila di awal sudah ada kesepakatan dan komunikasi secara terbuka antara kedua belah pihak, yang sering menjadi masalah adalah hal-hal yang dianggap sepele ini tidak dikomunikasikan sehingga masing-masing pasangan akan membangun harapan atau ekspektasi versinya sendiri.
Suami berekspektasi bahwa setelah sampai di rumah dia bebas untuk melakukan apapun tanpa adanya judging dari sang istri, merasa bahwa sekedar bermain smartphone sepulang kerja bukanlah masalah besar.
Di sisi lain, sang istri berharap setelah pulang kerja, alangkah baiknya meluangkan waktu bersama alih-alih hanya menghabiskan waktu dengan smartphone.
Jadi bagaimana solusinya?Â
Solusinya adalah kembali lagi dengan membenahi pola komunikasi dan setiap pasangan tentu memiliki caranya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan. Alangkah baiknya pasangan suami istri mempunyai waktu khusus untuk saling ngobrol, istilahnya casual conversation.Â
Apa itu casual conversation?Â
Casual conversation adalah obrolan ringan yang bertujuan untuk semakin menguatkan bonding dengan pasangan.Â